Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
CINTA memang perlu pengorbanan. Tanpa pengorbanan, bukan cinta namanya. Begitu pun pendiri dan Ketua Umum Putra-Putri Jawa Kelahiran Sumatra, Sulawesi, dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara, Suhendra Hadikuntono.
Karena kecintaannya kepada Presiden pertama RI Soekarno yang identik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ia pun rela 'menghibahkan' anak dan istrinya untuk membesarkan PDIP, dengan menjadi calon anggota legislatif DPRD Provinsi Sumatra Utara.
Sang istri, Hj Khristin Kharismawati, maju dari Daerah Pemilihan Sumut IV meliputi Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai dengan nomor urut 3, sedangkan anaknya, Devanda Aditya Putra, maju dari Dapil Sumut V meliputi Tanjung Balai, Batubara, dan Asahan dengan nomor urut 4.
“Jangan tanyakan seberapa besar cintaku kepada Soekarno dan bangsa ini. Ketika kalian ditanya pilih anak atau Soekarno, pilih istri atau Soekarno, jangan tanyakan itu ke saya, karena saya sudah membuktikannya,” ujar Suhendra di Jakarta, Sabtu (6/4).
Sebab itu, bersama anak dan istrinya, Suhendra akan berjuang sekuat tenaga mendongkrak suara PDIP, terutama di dapil masing-masing, dalam Pemilihan Umum Legislatif yang akan digelar serentak dengan Pemilu Presiden pada 17 April 2019.
“Memperjuangkan PDIP berarti memperjuangkan pula petahana Presiden Joko Widodo dalam Pilpres, karena Pak Jokowi diusung PDIP,” jelas pria low profile yang ikhlas kebersamaannya dengan keluarga tersita karena harus blusukan di dapil masing-masing.
Baca juga: Klaim akan Menang dengan Selisih 25%, Prabowo Dinilai Halusinasi
Menurut Suhendra, anggota Pujakessuma Nusantara memiliki hak pilih sekitar 23 juta orang di seluruh Indonesia. “Seluruhnya akan kita hibahkan ke PDIP dan Pak Jokowi,” tuturnya.
Suhendra pun memaparkan, jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 262 juta jiwa. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), 40% dari 262 juta atau sekitar 110,04 juta jiwa beretnis Jawa.
Adapun jumlah pemilih pada Pemilu 2019 sebanyak 196,5 juta jiwa. Bila diasumsikan 40% dari 196,5 juta pemilih itu beretnis Jawa, ada 78,6 juta etnis Jawa yang akan menggunakan hak pilihnya.
“Sebanyak 30% dari 78,6 juta jiwa itu atau sekitar 23,58 juta jiwa tinggal di Sumatra, Sulawesi, dan Maluku yang merupakan komunitas atau anggota Pujakessuma. Seluruhnya akan kita arahkan untuk memilih PDIP dan Pak Jokowi yang sudah terbukti berhasil,” terangnya.
Selain terbukti berhasil, dukungan Pujakessuma diberikan ke Jokowi karena visi dan misinya, terutama Nawacita, sejalan dengan visi dan misi ormas ini terkait sikap pemimpin, yakni 'tunggal sabahita' atau senasib sepenanggungan dalam satu perahu.
"Salah satu indikatornya adalah tidak korupsi," ucap Suhendra.
Karena 'hibah', Suhendra pun tulus tak berharap apa-apa, memberikan suara Pujakessuma kepada PDIP dan Jokowi semata-mata demi kemajuan bangsa dan negara.
"Jangan bertanya apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi bertanyalah apa yang telah kamu berikan kepada negaramu,” tukas Suhendra yang juga tokoh di balik lengsernya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI melalui Komite Perubahan Sepak Bola Indonesia. Baginya, Edy adalah pintu masuk capres 02 Prabowo Subianto ke sepak bola nasional.
"Sekarang sudah saya netralkan untuk mendukung Pak Jokowi," tandasnya. (RO/OL-9)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved