Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Megawati Minta Warga Indramayu Jangan Tergiur Barang Baru

AD/BN/P-1
05/4/2019 08:10
Megawati Minta Warga Indramayu Jangan Tergiur Barang Baru
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan amanat kepada peserta Jambore Kader Komunitas Juang, di GOR Satria Purwokerto, Banyumas,(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

ANGGOTA Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Megawati Soekarnoputri, meyakinkan masyarakat Kabupaten Indramayu untuk memilih pasangan calon nomor urut 01. Pasalnya, kinerja dan kepemimpinan Joko Widodo tak perlu diragukan.

"Apa artinya, jangan tergiur dengan barang baru. Barang lama pun pasti istimewa jos. Iya dong," kata Megawati di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, kemarin.

Menurutnya, saat ini orang suka lupa dan memilih yang baru dengan harapan lebih bagus. Padahal, belum terbukti dan dalam proses pemilihan lima tahun sekali, pilihan tak bisa untuk ajang coba-coba.

"Jadi, jangan langsung terpesona dengan barang baru, dipikir coba, berapa tahun sekali, artinya pilih saja Pak Jokowi," kata Megawati.

Ia menjamin Jokowi tak mungkin macam-macam dalam memimpin Indonesia. Dalam 4,5 tahun ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat fokus bekerja. Berbagai infrastruktur dibangun demi melayani rakyat.

Ke depan, Megawati menyebut Jokowi fokus ke pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan penelitian. Program itu untuk melengkapi infrastruktur yang telah dibangun di periode pertama.

"Saya tanggung jawab kok. Dia enggak mungkin macam-macam. Namanya dia kerja."

Di Tasikmalaya, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir ingin pesantren di Indonesia menjadi pusat kewirausahaan.

Pasalnya, lulusan pesantren ke depannya tidak hanya menjadi pemuka agama, tetapi juga mereka yang lulusan pesantren harus bisa menjadi pengusaha.

"Itu kan yang diajarkan Rasul, terutama menyebarkan agama Islam sekaligus menjadi pedagang. Karena itu, Nahdlatul Ulama harus menjadi penggerak ekonomi umat Islam di Indonesia dan Presiden Joko Widodo telah menyiapkan program pesantren sebagai pusat kewirausahaan dengan program itu. Lulusan pesantren bisa menguasai agama sekaligus dunia usaha," katanya di Pondok Pesantren Raudhatul Mutaalimin, Kampung Cilendek, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, kemarin.

Soetrisno mengatakan sengaja fokus mendatangi pondok pesantren yang berada di bawah naungan NU dan Muhammadiyah. Itu karena NU dan Muhammadiyah merupakan organisasi keumatan yang memiliki jumlah pengikut terbesar di Indonesia. Sekitar 100 juta umat berada dalam naungan NU dan 60 juta umat tergabung dalam Muhammadiyah.

"Tentu ormas lain nanti berjalan bersama dengan dua ormas besar ini karena keduanya harus menjadi lokomotif perubahan umat Islam. (AD/BN/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya