Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengapresiasi banyaknya caleg milenial dari Partai Golkar yang maju pada Pileg 2019. Berdasarkan data internal DPP Golkar, setidaknya ada 133 caleg milenial dari 573 caleg DPR Se-Indonesia di Pileg 2019.
“Dengan jumlah 133 atau 23,21%, caleg milenial Golkar ini bisa memenangkan Pileg 2019. Bahkan, caleg milenial Golkar nampaknya bukan caleg biasa-biasa saja. Mereka ditempa melalui kaderisasi dan berbagai organisasi sayap di internal Golkar,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/4).
Ujang mengapresiasi Golkar karena memberikan tempat dan ruang cukup besar bagi caleg milenial.
Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, jelas Ujang, Golkar telah mengikuti tren masa depan dengan mengikutsertakan caleg milenial dengan jumlah besar.
Baca juga: Golkar Tetap Solid Bersama Jokowi
Apa yang dilakukan Partai Golkar, lanjut Ujang, akan membuat basis kekuatan semakin luas merambah pemilih milenial.
“Cara ini adalah untuk mengambil ceruk milenial dan memperluas basis Golkar. Dengan demikian, anggapan Golkar adalah partai orang tua terbantahkan,” tegasnya.
Ujang menilai, saat ini, Golkar mengombinasikan generasi milenial dan senior dengan menggabungkan kekuatan senior berpengalaman dan pemuda penuh semangat serta penuh harapan.
“Kombinasi ini tentu akan menjadi kekuatan. Partai baru sekelas PSI saja, saya rasa hanya sebatas klaim saja. Mungkin caleg milenial PSI tidak sebanyak dari Golkar,” jelas pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
Bukan itu saja, tambah Ujang, caleg milenial di Golkar sebenarnya memiliki pengalaman, jaringan dan finansial. Sehingga membuat potensi menang caleg milenial Golkar cukup besar ketimbang caleg milenial partai lain.
“Mereka (caleg milenial) tinggal memaksimalkan apa yang telah mereka miliki. Tinggal caleg milenial mampu menjaga suara bahkan menambah suara,” paparnya.
Dukungan Partai Golkar kepada regenerasi dan kaderisasi, kata Ujang, sudah terlihat jelas dengan banyaknya caleg milenial Golkar.
"Kalau partai lain pakai artis, Golkar memilih regenerasi dan pemilihnya lebih banyak dari milenial. Saya berkeyakinan Golkar bisa di posisi kedua. Karena caleg milenial bisa menambah power perolehan suara Golkar. Mereka biasa bergerak di media sosial dan komunitas. Jangan lupa Soekarno selalu mengedepankan pemuda untuk pembangunan bangsa,” tutupnya. (OL-2)
Negara demokrasi tanpa kritik dapat membuka jalan menuju otoritarianisme.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) kembali menggelar pengujian norma keterwakilan perempuan yang terdapat dalam UU MD3.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
MUSYAWARAH Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Tengah dipastikan berlangsung mulai 24 hingga 25 Augustus 2025.
Partai Golkar menyatakan akan menyiapkan posisi khusus bagi Setya Novanto jika ia memutuskan kembali aktif di partai.
Politikus Partai Golkar Soedeson Tandra merespons soal polemik Setya Novanto yang bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi dari pemerintah
Dalam pidatonya, Wakil Ketua Golkar DKI Ashraf Ali menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan harus diteruskan dengan cara yang relevan di era modern ini.
Idrus menyampaikan bahwa Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menginstruksikan seluruh kader partai untuk berada di barisan terdepan dalam mengawal program pemerintah.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved