Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Prabowo Sebut Parpol Pendukung sebagai Koalisi Paket Hemat

Arnoldus Dhae
26/3/2019 17:00
Prabowo Sebut Parpol Pendukung sebagai Koalisi Paket Hemat
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye terbuka di lapangan Kompyang Sujana, Denpasar, Selasa (26/3). Prabowo Subianto berjanji akan membuat perubahan lebih baik bagi rakyat Indonesia, lebih sejahte(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

SEBANYAK dua ribu massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenuhi Lapangan Umum Kompyang Sujana, Denpasar, Selasa (26/3).

Pendukung yang merupakan kader, simpatisan, dan relawan dari seluruh partai koalisi datang dari seluruh Bali guna mendengarkan pidato kebangsaan Prabowo Subianto dalam kampanye terbuka di Bali dengan tema "Prabowo Menyapa Semeton Bali".

Terik matahari, tidak menyurutkan antusiasme pendukung dan simpatisan untuk mendengarkan orasi yang yang disampaikan Capres Prabowo Subianto. Massa datang dengan menggunakan atribut atau aksesoris mulai dari kostum, slayer, bendera, bros serta spanduk dipasang berjejer di sekeliling lapangan. Tampak pula berkibar dan berjejer bendera partai pengusung PKS, PAN, Partai Berkarya, Demokrat, Gerindra. Ada juga pendukung yang membawa spanduk sendiri, terbuat dari beberapa karung bekas, kain dengan tulisan tangan secara manual.

Melihat kondisi tersebut, Prabowo pun ikut bersedih. Di sela-sela sambutannya, Prabowo menyebut jika partai pendukungnya merupakan koalisi paket hemat. Sebab Prabowo melihat tidak banyak spanduk di Kota Denpasar.

"Spanduk-spanduk yang kalian bikin dengan tulisan tangan sendiri, dari kain-kain dan karung beras, saya lebih bangga dengan itu. Ada yang selalu mengejek Prabowo, mengatakan tidak ada balihonya. Saya katakan jika baliho Prabowo-Sandi ada di hati rakyat. Mau lembaga survei bilang angkanya berapa, kami tetap ada di hati rakyat, karena rakyat Indonesia tidak mau dibohongi lagi," ujarnya.

Di hadapan ribuan pendukungnya, Prabowo menegaskan tidak mau dipecah belah oleh isu-isu yang tidak benar, didukung oleh partai islam dan sebagainya. Ia menepis anggapan pihaknya disebut islam radikal, padahal banyak didukung tokoh agama. Ia pun menyamakan kondisi dirinya dengan Mahathir yang turun gunung di usia tua karena melihat kondisi negeri.

"Saya dari umur 18 tahun sudah menandatangani dan bersumpah akan memberi jiwa dan raga saya untuk Indonesia. Sekarang usia saya 68 tahun. Ketika saya merasa tua, maka saya melihat Mahathir Muhamad di Malaysia. Dia menjadi Perdana Menteri lagi. Sebenarnya Mahathir Muhamad sudah tidak mau lagi. Dia ingin istirahat. Tetapi ketika dia lihat negerinya porak poranda, banyak korupsi maka dia turun gunung. Saya pun begitu," ungkapnya.

Baca juga: Kampanye di Papua, Prabowo Akan Kunjungi Korban Banjir Sentani

Prabowo melihat korupsi di Indonesia terlalu banyak. Ia tidak rela rakyat jadi miskin karena korupsi, kekayaan Indonesia dinikmati hanya oleh segelintir orang. Untuk itulah dirinya turun gunung dan tidak akan membiarkan rakyat Indonesia susah karena korupsi. Ia pun bangga bila dibenci para koruptor.

"Mereka mengejek kami, karena kami tidak punya televisi, kami tidak punya surat kabar, tidak punya ini dan itu. Tetapi kami punya hatinya rakyat. Itu tidak ada harganya," tuturnya.

Prabowo mengaku maju sebagai capres untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan negara. Bertahun-tahun dirinya keliling Indonesia. Dirinya pun mengingatkan para pendukungnya untuk tahu betul masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini.

"Apa pun latar belakangmu, apa pun agamamu, apa pun sukumu, kamu harus tahu masalah ini. Elite di Jakarta benci dengan Prabowo. Emang gue pikirin. Kalau dibenci oleh koruptor saya bahagia. Karena saya jamin, kalau kau tidak kembalikan harta negara yang kau curi, kami akan kejar sampai di mana pun. Ini inti masalahnya. Kekayaan kita diambil dan dibawa ke luar Indonesia. Karena itu harus ada perubahan," pungkasnya.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya