Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengatakan tolok ukur keberhasilan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dalam mengawasi lembaga pemerintah pusat dan daerah ialah apabila jumlah pejabat dan aparatur sipil negara yang terlibat korupsi menjadi semakin sedikit.
"Pengawasan yang berhasil ialah kalau yang ditangkap itu berkurang, kalau makin banyak yang ditangkap, itu artinya pengawasannya kurang," kata Wapres dalam Pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta, kemarin.
Selama ini pemahaman terhadap parameter keberhasilan pengawasan internal lembaga pemerintah selalu dinilai dari jumlah uang kerugian negara yang dikembalikan karena tertangkapnya pejabat negara korup.
Padahal, kata JK, semakin sedikitnya pejabat negara dan ASN tertangkap kasus korupsi merupakan penghargaan bagi upaya pemberantasan korupsi.
"Banyak yang mengatakan kalau KPK, Kejaksaan, BPKP telah menyelamatkan uang sekian triliun (rupiah), itu dianggap berhasil. Padahal pengawasan yang berhasil ialah kalau makin kurang orang ditangkap, apalagi sekarang banyak orang masuk penjara, apalagi karena OTT (operasi tangkap tangan)," ujarnya.
Di satu sisi, kata Kalla, semakin banyaknya pejabat ditangkap dan ditahan karena kasus korupsi tersebut, merupakan cermin lemahnya pengawasan oleh APIP. Di sisi lain, hal itu menunjukkan upaya keras pemerintah dalam memberantas korupsi memang serius.
"Selama 15 tahun, ada sembilan menteri yang masuk penjara, ada hampir 20 gubernur, ratusan bupati, dan ratusan anggota DPR dan DPRD (terlibat korupsi). Itu tentu menjadi perhatian kita bahwa banyak yang mengawasi, tapi banyak juga yang melakukannya (korupsi)," tutur Wapres.
Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2019 diikuti oleh 1.200 pengawas APIP di lingkungan kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah daerah, dan BPKP.
Sangat penting
Menteri Keuangan Sri Mul-yani menegaskan, aparat pengawasan intern pemerintah memiliki peran sangat penting. Pasalnya, itu bisa menunjukkan apakah kultur suatu organisasi sudah sehat atau tidak.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah.
"Peranan dari APIP ini penting sekali. Ini menunjukkan kultur organisasinya sudah sehat atau tidak," katanya di Jakarta, kemarin. Jika aparat pengawas tidak dipandang penting, kata Sri, itu menunjukkan institusi yang bersangkutan lemah.
"Kalau irjen yang ditunjuk orang buangan, itu tanda-tanda yang jauh lebih parah lagi. Jadi bagaimana organisasi memperlakukan APIP, itu menggambarkan organisasi yang sehat, yang punya komitmen terhadap integritas, yang ciptakan akuntabilitas dan tata kelola yang baik atau tidak," jelasnya.
APIP, sambung Sri, seha-rusnya bersama-sama dengan satuan kerjanya melakukan penguatan atau shock therapy. "Kalau sudah diingatkan tapi masih dilakukan, itu penyakitnya kambuhan terus, sekali-sekali dilakukan shock therapy melalui OTT," terangnya. (Ant/P-3)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
"Faktor-faktor yang memengaruhi keterpilihan calon dalam Pilkada itu sangat banyak. Bahwa hal tersebut (OTT) akan berpengaruh pada preferensi pemillih, tentu iya," tutur Erfa.
Aktivitas masyarakat yang ingin mengurus surat pengantar berbagai hal tidak bisa dilakukan sementara waktu.
KETUA DPD KNPI Kabupaten Bogor Hasyemi Faqihudin meminta seluruh elemen masyarakat terus memantau perkembangan jalannya persidangan kasus OTT Sekdis DPKPP Iryanto.
OTT terhadap Edhy diakui Nawawi lebih mudah ketimbang usaha penangkapan Harun. Menurutnya, hal itu disebabkan karena Edhy menggunakan alat-alat komunikasi yang terbuka.
PEMERINTAH Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) menggiatkan operasi tangkap tangan atau OTT terhadap pembuang sampah sembarangan.
Desa Antikorupsi bukan sebuah perlombaan. Konsep tersebut merupakan upaya mencegah terjadinya korupsi dengan melibatkan aparatur desa dan masyarakat
PEMILU sudah berlalu lama, tapi efek yang mengikuti masih terus ada, khususnya perihal penetapan calon terpilih maupun pergantian antarwaktu.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menjelaskan status pencalonan dari calon Gubernur Bengkulu Pilkada 2024 Rohidin Mersyah yang terjaring OTT KPK
Helmi Hasan dan Mian ditetapkan sebagai pasangan calon usai memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 Gubernur Bengkulu dengan perolehan suara sebanyak 616.469 suara sah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Reny Hendrawati mengatakan perangkat daerah yang bersinggungan langsung dengan masyarakat tetap memberikan pelayanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved