Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI menerima data 103 nama warga negara asing (WNA) pemilik KTP-elektronik yang masuk dalam DPT.
Data tersebut didapat KPU dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) pada Senin (4/3).
Menurut Komisioner KPU, Viryan Aziz, pihaknya langsung menindaklanjuti data tersebut.
"Hari ini KPU RI mengintruksikan ke KPU di 17 Provinsi dan 54 Kabupaten/Kota untuk langsung melakukan verifikasi data dan verifikasi faktual menemui 103 yang diduga WNA masuk ke DPT. Kegiatan verifikasi ditargetkan selesai hari ini juga," ungkapnya dalam pesan singkat, Jakarta, Selasa (5/3).
Hasil verifikasi nantinya akan disampaikan ke Dukcapil, Bawaslu, peserta pemilu dan masyarakat.
"Kegiatan verifikasi meliputi pengecekan data ke daftar pemilih, penelusuran lapangan menemui WNA tersebut guna memastikan keberadaannya," sebutnya.
Baca juga: Lagi, WNA Masuk DPT Pemilu 2019
Kemudian, Viryan menegaskan apabila ada WNA pemilik KTP-e tersebut masuk di DPT, namanya akan langsung dicoret.
Sebelumnya Direktur Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan ada 1.680 WNA pemegang KTP-e.
Dari jumlah tersebut, hanya 103 yang masuk DPT pemilu 2019. Ke-103 WNA pemilik KTP-e itu berasal dari sejumlah negara di Eropa, Amerika, dan Afrika. (OL-3)
Disdukcapil Kota Cirebon menargetkan seluruh pemilih pemula sudah mendapatkan KTP elektronik saat pilkada digelar 27 November
Menjelang Pilkada Serentak 2024, sekitar 53% atau 1.705.889 pemilih pemula di Indonesia telah melakukan perekaman data biometrik KTP-el.
Disdukcapil DKI Jakarta melakukan penyisiran ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman pad aremaja yang telah berusia 17 maupun akan berusia 17 pada April, pun melakukan pelayanan KTP-E keliling sejak Senin-Jumat
Sanan mengatakan, perekaman KTP-E massal yaitu Sabtu dan Minggu (3/2), baru 75 dari 1.057 wajib KTP-E yang berhasil melakukan perekaman.
Saat ini jumlah warga yang belum merekam e-KTP mayoritas merupakan warga wilayah Bekasi Timur sebanyak 5.680 orang.
Bekasi hanya menyisakan 14 suket yang belum bisa dicetak menjadi KTP-e lantaran ada kendala data ganda dan persoalan biometrik
Pemkot terus melakukan percepatan perekaman KTP elektronik untuk membantu masyarakat menggunakan hak suaranya pada Pilkada 2024 mendatang.
Memang sekarang kita keluar mahal, tetapi ke depan hanya keluar 15% dari harga.
Mesin ini sementara akan diprioritaskan di Kabupaten Kepulauan Seribu yang warganya memiliki keterbatasan akses menuju kantor-kantor pemerintahan guna mendapat layanan adminduk.
Ada beberapa layanan daring yang disiapkan Dukcapil DKI Jakarta di antaranya aplikasi Alpukat Betawi, chat whatsapp hingga layanan drop box
MASIH banyak juga Disdukcapil yang menambah-nambah segudang syarat mengurus dokumen kependudukan
Dari data yang dihimpun Dukcapil, bayi-bayi yang lahir pada tanggal yang dianggap cantik itu tercatat paling banyak di Kabupaten Pidie, Aceh yakni enam bayi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved