Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Pilih Caleg yang Punya Rekam Jejak dan Komitmen Kebangsaan

Thomas Harming Suwarta
17/2/2019 15:49
Pilih Caleg yang Punya Rekam Jejak dan Komitmen Kebangsaan
(Dok. Vox Point Indonesia)

PEMILIHAN Legislatif 2019 diharapkan mampu menghasilkan anggota-anggota parlemen baik di tingkat pusat maupun di daerah yang memiliki komitmen dan rekam jejak yang jelas pada nilai-nilai dan prinsip kebangsaan.

Di tengah banyaknya upaya yang ingin merongrong ideologi Pancasila, misalnya masyarakat diharapkan menentukan pilihan pada calon-calon wakil rakya yang memiliki komiten tegas dan kuat mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Polarisasi yang terjadi saat ini karena berbeda pilihan politik harus diakui makin membuat situasi kebangsaan kita goyah. Sikap saling membenci dan menghujat karena beda pilihan politik sampai pilar-pilar kebangsaan menjadi rusak harus kita sikapi serius.

"Jangan sampai karena beda pilihan politik rusak semua sendi-sendi kehidupan kebangsaan kita,” kata Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisejati kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (17/1).

Baca juga: Pileg 2019 di Papua Berpotensi Konflik

Situasi tersebut makin rumit kata Handojo karena praktek-praktek politik yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan juga dilakukan oleh elit politik kita termasuk Caleg-caleg sehingga masyarakat harus jeli menilai Caleg mana harus punya rekam jejak kebangsaan yang jelas dan kuat.

“Lembaga legislatif adalah lembaga yang sama pentingnya dengan eksekutif dalam hal ini Presiden. Jangan karena kita focus Pilpres lalu kita memilih Caleg asal-asalan, setidaknya kita ingin memastikan agar parlemen kita diisi oleh politisi yang memiliki garis ideologi kebangsaan jelas, bukan yang membawa garis ideology lain yang bertentangan dengan empat konsensus dasar kita,” tegas Handojo.

Pihaknya juga sepakat dengan KPU yang merilis nama-nama Calon Anggota Legislatif mantan narapidana koruptor dan meminta masyarakat untuk memastikan agar mereka-mereka yang sudah terbukti korupsi tidak terpilih lagi.

“Posisi moral kedua selain memegang teguh komitmen kebangsaan adalah sepakat untuk tidak memilih Caleg mantan narapidana koruptor. Itu bahkan menjadi suatu keharusan, sekali lagi agar memastikan lembaga parlemen kita berkualitas dan menjawab harapan rakyat,” tukas Handojo.

Calon Legislatif Partai NasDem Dapil DKI Jakarta 3 Kamilus Elu menambahkan pilihan untuk menjadi anggota DPR RI adalah sebuah panggilan untuk mengabdi masyarakat luas.

“Maka bagi saya pribadi tolok ukurnya adalah kita mau masuk politik untuk memperjuangkan sesuatu atau untuk mendapatkan sesuatu? Saya pribadi berpartai untuk memperjuangkan agenda politik kemanusiaan dan kebangsaan bukan untuk mendapatkan sesuatu. Dan itu saya temui di Partai NasDem,” pungkas Kamilus yang adalah mantan Staf Ahli Basuki Tjahaja Purnama tersebut. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya