Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
BERDASARKAN hasil survei Charta Politica, perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan DKI Jakarta didominasi oleh caleg PDIP dan Gerindra.
Di tiga dapil di Jakarta, PDIP berpeluang meraih 6 kursi dan Gerindra 7 kursi, diikuti PKS 3 kursi, PKB 2 kursi, Golkar 2 kursi, dan PAN 2 kursi.
“Dari temuan ini memang terkonfirmasi bahwa caleg yang punya calon presiden akan menang di pemilihan legislatif. PDIP dan Gerindra mendominasi di Jakarta karena ada Pak Jokowi dan Pak Prabowo sebagai capres,” kata Direktur Riset Charta Politica, Muslimin, di Jakarta, kemarin.
Dengan kondisi itu, kata dia, caleg partai lain harus bekerja lebih keras lagi, mendatangi langsung masyarakat dan menawarkan gagasan yang spesifik yang membedakan dengan caleg yang lain. Artinya, kekuatan figur caleg yang harus dimaksimalkan.
“Suka tidak suka memang harus turun lebih giat lagi karena mereka tidak mendapat efek ekor jas (coattail effect) dari capres,” jelas Muslimin.
Charta Politica melakukan survei pada 18-25 Januari dengan melakukan simulasi pencoblosan surat suara, dengan jumlah res-ponden 800 di setiap dapil. Dengan margin of error 3,40%, survei itu juga menemukan 30% pemilih yang belum menentukan pilihan pada pemilihan legislatif.
Lebih lanjur, Muslimin memaparkan PDIP unggul di dapil Jakarta I dan III dengan elektabilitas 17,6% dan 29,4%. Gerindra unggul di dapil II dengan 27,0%.
Untuk dapil Jakarta I, PDIP meraih 17,6%, Gerindra 14,0%, Golkar 9,8%, PKB 8,6%, Demokrat 4,9%, PKS 3,9%, PAN 3,3%, NasDem 3,3%, Garuda 3,1%, PSI 2,4%, PKPI 2,0%, Berkarya 1,5%, PPP 1,3%, PBB 0,8%, dan Perindo 0,8%.
Ada 21,7% responden yang mengatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Untuk dapil Jakarta II, Gerindra 27,0%, PDIP24,6%, PKS 8,3%, PKB 4,3%, Golkar 4,1%, Demokrat 3,4%, PAN 3,3%, NasDem 2,4%. Selanjutnya PPP 2,1%, PSI 1,9%, Hanura 0,9%, Perindo 0,8%, PBB 0,5%, Berkarya 0,3%, dan Garuda 0,3%.
“Yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 16,1%,” kata Muslimin.
Di dapil Jakarta III, PDIP 29,4%, Gerindra 21,1%, PKS 7,0%, Golkar 5,5%, PAN 5,1%, PKB 4,0%, NasDem 3,3%, Demokrat 2,4%, PSI 2,3%, PBB 0,9%. Kemudian PPP 0,6%, Perindo 0,6%, Hanura 0,3%, Berkarya 0,3%, Garuda 0,3%, PKPI 0,1%. Yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 17,0%.
Dapil I meliputi Jakarta Timur dengan alokasi kursi DPR RI sebanyak 6 kursi. Dapil II Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri 7 kursi, serta dapil III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu 8 kursi.
Diuntungkan
Sebelumnya, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, menilai PDIP dan Gerindra diuntungkan dalam Pemilu Legislatif 2019 karena bisa memperoleh berkah elektoral dari capres yang diusung.
Posisi Prabowo sebagai calon presiden membuat Gerindra mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect.
“Partai Gerindra adalah partai yang kuat asosiasinya dengan capres Prabowo Subianto. Kuatnya asosiasi itu membuat partai itu diuntungkan dalam pemilu legislatif,” kata Ardian.
Menurutnya, berkah elektoral itu membuat Gerindra berpotensi menyalip elektabilitas partai besar seperti Golkar yang tidak memiliki capres di pemilu kali ini. (P-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved