Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Politik Uang tidak Ampuh Pengaruhi Pemilih

Rahmatul Fajri
08/2/2019 14:56
Politik Uang tidak Ampuh Pengaruhi Pemilih
(MI/Bary Fathahilah )

DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan di balik meningkatnya politik uang selama pemilu, ternyata tidak ampuh dalam menggaet pemilih.

"Dilihat dari sisi efektivitasnya memang tidak terlalu bagus," kata Burhanuddin ketika ditemui di Kemendagri, Jakarta, Jumat (8/2).

Burhanuddin beralasan, politik uang tidak terlalu efektif lantaran terjadi kekeliruan oleh para calon legislatif yang menggunakan amunisi uang.

Para caleg tidak memahami adanya kenyataan di tengah masyarakat bahwa ada pemilih yang tidak loyal pada satu calon saja. Selain itu, pemilih yang mengambil uang tersebut merupakan kelompok oportunis yang bisa saja tidak memilih calon tersebut ketika hari pencoblosan.

"Adanya missed targeting antara target yang ingin disasar dengan kenyataan siapa yang menerima politik uang. Yang menerima adalah kelompok yang opportunis, yang swing, mereka terima uang tapi pilihan masalah hati nurani masing-masing," tandas Burhanuddin.

Baca juga: Pengamat: Politik Uang Berpotensi Meningkat Tajam di Pemilu 2019

Selain itu, tujuan pemberian uang tidak direalisasikan oleh calo atau tim sukses politik di daerah pemilihan. Sehingga, kata Burhanuddin, uang yang digunakan untuk meraup suara pemilih, malah masuk ke kantong timses.

"Jadi uang yang diberikan kepada timses untuk didistribusikan, itu banyak yang kemudian di tilep sendiri, masuk ke kantong timses masing-masing, jadi efektivitasnya berkurang," kata Burhanuddin. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya