Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

PDIP : Golput Bukan Hak Politik

Antara
26/1/2019 00:27
PDIP : Golput Bukan Hak Politik
(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEKRETARIS Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan kurang sepakat jika ada yang menyebut "golput" sebagai hak politik, karena WNI yang memenuhi syarat memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

"PDI Perjuangan kurang sependapat jika golput disebut sebagai hak. Karena setiap WNI yang memenuhi syarat, memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpinnya dan dipilih sebagai pemimpin," kata Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di Surabaya, Jumat (25/1).

Hasto Kristiyanto berkunjung ke Jawa Timur dalam rangkaian kegiatan Safari Politik PDI Perjuangan, pada 25-28 Januari.

Wartawan bertanya soal wacana golput sebagai hak politik, yang dimunculkan di media sosial, seperti memunculkan isu pasangan capres cawapres fiktif Nurhadi-Aldo.

Menurut Hasto, sah-sah saja setiap orang berkreasi di media sosial, tapi terkait hak politik memilih dan dipilih sebaiknya digunakan.

Baca juga : NasDem Matangkan Target Raih 3 Besar

Menyikapi wacana tersebut, menurut Hasto, sebaiknya yang makin dikuatkan adalah pendidikan politik bahwa pada pemilu lah saatnya bagi WNI yang memenuhi syarat sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya memilih pemimpin secara demokratis.

"Memilih pemimpin terbaik yang aspiratif," ucapnya.

Hasto menegaskan, justru yang harus dihindari adalah upaya "meng-golput-kan" WNI. Karena itu sebagai partai, kata dia, PDI Perjuangan selalu mendorong perbaikan daftar pemilih, mendorong KPU netral dan tidak berafiliasi pada pihak tertentu, baik kepada penguasa atau yang di luar pemerintahan.

PDI Perjuangan juga memperkuat peran Bawaslu, agar pemilu bisa berjalan lebih ideal dan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu makin meningkat.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu menambahkan, justru dengan kampanye positif dan debat capres-cawapres, diharapkan golput makin berkurang, sehingga kualitas demokrasi Indonesia semakin meningkat.

"Konstitusi menjamin hak untuk memilih dan dipilih. Itu melekat sebagai satu kesatuan, sehingga saat mereka menyatakan diri golput, dia tak punya hak untuk dipilih juga," ujar Hasto. (Ant/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya