Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Perbedaan Pandangan Politik Jangan Timbulkan Perpecahan

Cikwan Suwandi
20/1/2019 17:45
Perbedaan Pandangan Politik Jangan Timbulkan Perpecahan
(MI/CIKWAN)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan perbedaan pilihan politik tidak boleh membuat perpecahan di Indonesia. Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat saat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Sabtu (19/1).

"Kalau ada pilkada atau pemilihan dalam demokrasi, dilihat ada A, B, C, ya dilihat saja punya pengalaman atau tidak? Prestasinya ada tidak? Rekam jejaknya ada tidak? Programnya bagus tidak? Idenya bagus tidak? Gagasan-gagasannya bagus tidak?” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan perbedaan pilihan politik terkadang membuat antar sesama tidak saling menyapa bahkan bermusuhan.

Baca juga: Pastor di Kota Cirebon Ajak Hidup Damai di Tengah Perbedaan

“Saya titip, jangan sampai tidak saling omong dengan tetangga, tidak saling sapa. Tidak saling menyapa antar kampung. Itu harus kita hindarkan. Saya kadang-kadang sedih kalau mendengar (permusuhan) ini biasanya dimulai gara-gara dari pilihan bupati, urusan politik, dimulai dari pilihan wali kota, dimulai dari pilihan gubernur, dimulai dari urusan presiden," katanya.

Jokowi pun mengajak semua jemaah yang hadir untuk merawat, menjaga, dan memelihara persaudaraan, kerukunan, dan persatuan bangsa. Menurutnya, warga Indonesia patut bersyukur dengan adanya perbedaan.

Itu, kata Jokowi, menunjukkan bahwa Indonesia dianugerahi oleh Allah SWT sebagai negeri yang berbeda-beda, beragam, majemuk, berbeda suku, berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi, berbeda bahasa daerah.

"Sudah menjadi kehendak Allah SWT kalau memang bangsa Indonesia ini berbeda beda,. Kita patut mensyukuri dan tetap dalam persatuan," katanya.

Dia juga berpesan agar para jemaah yang hadir untuk bisa memilah berita-berita yang mereka dengar dengan baik. Menurut pria yang juga mantan Walikota Solo itu, perpecahan antar umat terjadi akibat kabar-kabar bohong atau fitnah yang sering terjadi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya