Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Porang Panjat Sosial

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
19/4/2021 05:00
Porang Panjat Sosial
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DIJUAL di online (daring). Nama produknya beras shirataki 5 kg, harga Rp1.250.000. Penjelasan terkait dengan detail produk antara lain berasal dari umbi porang (Amorphophallus oncophyllus). Populer di Jepang dan seluruh dunia sebagai makanan diet atau makanan pengganti karbohidrat bagi penderita diabetes, dan cocok juga untuk vegetarian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut porang sebagai komoditas mahkota. Komoditas itu sudah diekspor ke 13 negara dan punya potensi besar di masa depan.

"Ekspor porang pada 2020 sebanyak 32 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai Rp1,42 triliun ke Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia, dan lain sebagainya. Ada peningkatan sebesar 160% dari 2019," kata SYL dalam sebuah talk show pada 25 Maret.

Porang menjadi salah satu komoditas yang masuk program gerakan tiga kali ekspor (gratieks). Kementan berupaya mendongkrak produksi porang untuk meningkatkan volume ekspor. Salah satunya melalui program budi daya porang seluas 32 ribu hektare di 37 kabupaten di 10 provinsi.

Upaya lainnya ialah melepas varietas porang madiun 1. Pelepasan varietas porang itu diinisiasi Pemerintah Kabupaten Madiun bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui sidang pelepasan varietas yang diselenggarakan Badan Benih Nasional pada 26 Februari 2020 di Malang.

Komoditas porang yang dilepas ialah varietas lokal yang sudah turun-temurun dibudidayakan petani porang di daerah Madiun. Tanaman porang telah dimanfaatkan sejak 1950-an dan budi daya porang tertua ditemukan di Madiun tepatnya di Desa Klangon, Kecamatan Saradan.

Website Litbang.pertanian.go.id menyebutkan masyarakat di Madiun sejak 1970-an telah melakukan budi daya secara sederhana dan menjual porang dalam bentuk umbi ke pengepul di Kabupaten Nganjuk. Umbi porang yang diperoleh petani berasal dari tanaman yang tumbuh liar di kawasan hutan Gunung Pandaan.

Karena permintaan porang yang terus meningkat, akhirnya sekitar 1980-an petani mulai membudidayakan sendiri tanaman porang yang berasal dari umbi, biji, dan bulbil (siung kecil sebagai alat perbanyakan)-nya (katak).

Porang panjat sosial ketika Paidi, 38, tampil di acara Kick Andy pada Oktober 2019. Warga Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, itu sempat menjadi penjual tahu dan pemulung. Kini, ia berpenghasilan hingga miliaran rupiah dengan budi daya porang.

Menurutnya, dari lahan 1 hektare ia bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp800 juta dalam dua kali panen selama dua tahun. "Ya, kalau dipotong biaya pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen, bisa dapat bersih Rp700 juta," kata Paidi.

Perhitungan finansial yang dimuat di website Pertanian.go.id pada 2 Maret 2020 menyebutkan, dalam hitungan normal, 100 pohon porang bisa menghasilkan Rp500.000-Rp625.000 dengan perhitungan sebagai berikut. 2,5 kg/umbi/pohon x 100 pohon = 250 kg umbi x Rp2.500/kg = Rp500.000-Rp625.000/100 pohon

Untuk luasan 1 hektare, bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yaitu dengan penghitungan 6.000 x 4 kg. Jika 1 hektare bisa menghasilkan 24 ton dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kg, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta/hektare.

Pengolahan umbi porang menjadi chip ataupun tepung dapat memberikan nilai tambah. Jika umbi porang dihargai sebesar Rp2.500/kg, chip porang dihargai sekitar Rp27.000/kg, dan harga tepung porang dapat mencapai Rp250.000/kg.

Mengapa porang paling dicari? Indonesia.go.id menulis porang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan. Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomanan (glucomannan), serat kasar, dan gula reduksi.

Kandungan glukomanan yang relatif tinggi merupakan ciri spesifik dari umbi porang. Glukomanan dapat dimanfaatkan pada berbagai industri pangan, antara lain untuk produk makanan, seperti konnyaku, shirataki (berbentuk mi), sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup dan sari buah.

Selain itu, glukomanan dimanfaatkan industri kimia dan farmasi antara lain sebagai bahan pengisi dan pengikat tablet, bahan pelapis (coating dan edible film), bahan perekat (lem, cat tembok), pelapis kedap air, penguat tenunan dalam industri tekstil, media pertumbuhan mikrobia, dan bahan pembuatan kertas yang tipis, lemas, dan tahan air.

Porang yang berhasil panjat sosial itu kini kian diminati. Petani di berbagai pelosok negeri mulai beralih ke porang. Tidak hanya petani, seperti diberitakan media daring, anggota DPRD di pelosok NTT juga ramai-ramai tanam porang.



Berita Lainnya
  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.