Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Jangan Pingpong

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
21/4/2020 05:30
Jangan Pingpong
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KASUS baru covid-19 kembali ditemukan di Tiongkok. Sebanyak 12 warga negeri itu kembali terpapar virus korona. Padahal, Tiongkok baru saja merayakan lepasnya mereka dari penderitaan virus yang berbahaya itu. Wuhan baru saja membuka kembali aktivitas keseharian mereka.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo benar ketika mengatakan, dunia ini belum pernah akan bisa aman sepanjang ada negara yang masih dilanda wabah covid-19. Ibarat main pingpong, virus ini akan selalu berpindah dari satu negara ke negara lain.

Mantan PM Inggris Gordon Brown mendesak adanya upaya bersama yang dilakukan seluruh negara di dunia dalam menghadapi covid-19. Tidak bisa seperti sekarang, semua negara hanya fokus kepada dirinya sendiri. Tanpa ada langkah yang terorkestrasi, virus korona ini akan terus menjadi ancaman bagi umat manusia.

Brown menyesalkan negara G-7 pun kehilangan kebersamaannya. AS yang selama ini tampil menjadi pemimpin dunia cenderung menjadi inward looking. Padahal, ketika dunia terpuruk akibat Perang Dunia II, AS tampil membantu negara-negara Eropa membangun kembali negara mereka yang hancur akibat perang.

Kritikan keras ditujukan kepada Presiden Donald Trump yang memutuskan menghentikan kontribusi negaranya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Trump menuduh lembaga lebih memedulikan Tiongkok dalam menghadapi wabah ini, padahal kontributor terbesar WHO ialah AS.

Langkah Trump ini dinilai banyak pihak lebih untuk menutup ketidakmampuan dirinya dalam mengendalikan penyebaran virus korona. AS sekarang menjadi negara paling banyak terpapar covid-19, demikian pula jumlah warganya yang meninggal. Padahal dalam situasi seperti sekarang semua negara harus mendukung WHO karena lembaga itulah yang bisa dijadikan acuan dalam menangani covid-19.

Sekarang ini kita sangat mengandalkan para ilmuwan. Nasib umat manusia berada di tangan mereka. Kita berharap, para ilmuwan bisa segera menemukan vaksin covid-19 sehingga kita semua bisa memiliki kekebalan terhadap virus korona.

Waktu empat bulan 2020 yang kita lewati terasa begitu lama. Perintah untuk menjaga jarak, bekerja dari rumah guna memutuskan rantai penyebaran telah membuat banyak orang merasa lelah. Apalagi, kegiatan ekonomi nyaris terhenti sehingga mulai meminta korban pemutusan hubungan kerja.

Di AS sudah sekitar 22 juta orang kehilangan pekerjaan. Di Indonesia sudah hampir 2 juta orang terkena PHK. Semakin lama pandemi ini berlangsung akan semakin banyak orang menganggur. Bahkan, tidak sedikit perusahaan akan gulung tikar.

Tiongkok yang sejak Januari menerapkan lockdown dan terhenti kegiatan ekonominya, kuartal I tahun ini perekonomiannya anjlok sampai minus 6,85%. Ini merupakan kejadian pertama sejak 28 tahun terakhir. Selama ini Tiongkok selalu tumbuh luar biasa, bahkan sampai 2008 selalu tumbuh dua digit.

Kita sendiri baru awal Maret mengumumkan secara resmi adanya kasus covid-19. Dampak ekonomi belum terlalu dirasakan kuartal I ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita pada tiga bulan pertama ini berada di kisaran 4,5% sampai 4,9%. Namun, dengan perlambatan yang dirasakan mulai April ini, kuartal II bisa anjlok lebih dalam lagi.

Kondisi yang lebih buruk itulah yang harus kita antisipasi. Terutama mereka yang harus menerima PHK, dan bahkan anjlok menjadi kelompok keluarga miskin. Bahkan, usaha mikro, kecil, dan menengah yang selama ini tahan terhadap guncangan ekonomi, kali ini sangat terpukul.

Tantangan kita ke depan ialah bagaimana tetap menjaga harapan. Di tengah kesulitan yang dihadapi, masyarakat tidak boleh sampai kehilangan harapan. Paling tidak harapan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya.

Kementerian Sosial harus bekerja cepat dan tepat untuk mendistribusikan bantuan hidup bagi keluarga yang terdampak covid-19. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pernah berpengalaman membagikan bantuan langsung tunai, tidak ada salahnya diminta bantuannya. Bantuan senilai Rp600 ribu untuk setiap keluarga sebaiknya jatuh ke tangan ibu rumah tangga agar bisa dipakai sepenuhnya untuk keperluan keluarga.

 Kita tahu bahwa belum pernah kita menghadapi kondisi seperti ini. Keseimbangan antara menjaga keselamatan warga dari ancaman covid-19 dan kesulitan ekonomi di sisi yang lain membutuhkan totalitas dalam bekerja dan empati untuk bisa merasakan suasana batin yang sedang dialami seluruh warga bangsa.

 



Berita Lainnya
  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.