Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Tokopedia

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
16/1/2019 05:30
Tokopedia
()

TIDAK banyak perusahaan berangkat dengan idealisme yang kuat. Tokopedia merupakan salah satu di antara yang sedikit itu. Mereka bukan hanya dibangun untuk memanfaatkan momentum maraknya perdagangan elektronik, tetapi ingin menjadi bagian untuk memperkuat perekonomian masyarakat.

William Tanuwijaya yang menjadi pendiri Tokopedia tidak pernah bisa melupakan jasa baik orang-orang yang memberinya kesempatan untuk meninggalkan Pematang Siantar dan mengecap pendidikan di Jakarta. Padahal, mereka hanya pedagang kelontong dan tetap bertahan seperti itu sampai sekarang.

Meski awalnya Tokopedia dipakai sebagai tempat pertemuan antara pembeli dan penjual secara online, William menyebutkan hal itu sebagai fase kesatu. Fase selanjutnya yang ingin ia lakukan ke depan ialah bagaimana menyatukan online dan offline agar bisa saling memperkuat dan bahkan kelak ia berharap Tokopedia bisa ikut menyediakan kredit bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk mengembangkan diri.

Visi untuk membantu orang lain dan jangan sampai ada orang yang tersingkir di era digital, itulah yang menjadi mimpi William. Ia tidak ingin seperti perusahaan lain yang berubah menjadi kapitalis dengan mengambil alih semua bisnis orang lain hanya karena memiliki big data dari perdagangan elektronik.

Secara sederhana William berharap bagaimana pengusaha kecil dan menengah seperti pamannya yang pedagang kelontong di Pematang Siantar--tidak harus tersingkir karena perkembangan zaman. Tokopedia bisa hadir untuk membawa kelompok pengusaha seperti itu melakukan adaptasi tanpa juga harus berubah jati dirinya.

Pilihan untuk menggandeng masuk mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ke Tokopedia merupakan bagian untuk memperkuat visi dan juga tata kelola dalam mengarungi fase baru yang jauh lebih menantang. Hadirnya para profesional muda yang lebih progresif pikirannya membuat Tokopedia harus memperkuat sistem di dalam.

Pengalaman Agus Martowardojo di perbankan dan juga bank sentral tentu akan sangat bermanfaat bagi Tokopedia. Apalagi prinsip dasar dalam bisnis yang dijalani sama, yakni kepercayaan. Agus Martowardojo bisa mengisi nilai-nilai yang harus dipegang seluruh karyawan Tokopedia dalam menjaga integritas.

Kita pantas kagum kepada kegigihan orang seperti William untuk membangun unicorn yang bisa menjadi kebanggaan bangsa ini. Bagaimana ia bisa membuat orang seperti pemilik Softbank di Jepang, Masayoshi Son, bisa ikut tertarik dengan model bisnisnya dan mau menanamkan uangnya di Tokopedia.

William membayar kepercayaan dari para investor dengan kerja yang sungguh-sungguh dan konsisten. Hasilnya dalam 10 tahun keberadaannya Tokopedia bisa menjadi tempat bertransaksi dari 90 juta orang. Omzet Tokopedia tumbuh tiga kali (200%) di 2017 dan empat kali (300%) di 2018. Sebuah prestasi yang tidak mudah di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak.

Apa pelajaran penting yang lalu kita bisa petik? Pertama, kita harus percaya kepada kemampuan anak-anak Indonesia. Kita tidak hanya punya satu William, tetapi punya banyak yang lain. Inilah yang seharusnya membuat kita tidak perlu takut seakan-akan negeri ini akan punah dalam 10 tahun lagi.

Kedua, kita tidak cukup sekadar omong, tetapi lebih penting berkarya. Persoalan tentu akan selalu ada. Tetapi persoalan itu tidak bisa hanya diselesaikan dengan mengeluh, tetapi harus dihadapi dan kemudian dipecahkan.

Ketiga, di era sharing economy seperti sekarang ini, kita harus mau berbagi. Hanya dengan memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk ikut terlibat dan menikmati hasil kerjanya, kita akan bisa menjadi lebih besar lagi.

Keempat, jangan pernah takut mencoba dan takut untuk gagal. Pekerjaan itu ibarat bola karet yang akan naik lagi setelah jatuh ke bawah. Yang dibutuhkan ialah sikap untuk pantang menyerah.

Kelima, jangan pernah takut untuk bermimpi. Bung Karno dulu menyampaikan, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit; kalaupun jatuh, kamu akan jatuh di antara bintang. Mimpi itu harus dikejar dan dikerjakan agar menjadi realitas.

Terlalu sering kita melihat orang yang penuh sikap pesimistis dan melihat masa depan itu begitu kelabu. Seakan-akan bangsa ini tidak berdaya dan tidak memiliki harapan. Padahal, begitu banyak mutiara yang semakin mengilat ketika terus kita gosok.

 



Berita Lainnya
  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.