Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Haedar Nashir: Gunakan Hak Pilih saat Pilkada Wujud Partisipasi Politik 

Ardi Teristi
27/11/2024 11:34
Haedar Nashir: Gunakan Hak Pilih saat Pilkada Wujud Partisipasi Politik 
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir memberikan hak suara dalam pilkada 2024.(Dok. Muhammadiyah)


KETUA Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan hak suaranya untuk Pilkada Serentak 2024 di TPS 005 yang beralamat di Rukeman, Dusun Gatak, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (27/11). “Ini sebagai wujud partisipasi politik sebagaimana layaknya warga negara. Dan saya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh warga bangsa yang telah menggunakan hak pilihnya,” kata Haedar.

Haedar berharap, Pilkada Serentak 2024 ini diselenggarakan dengan bersih, jujur, dan adil, serta bermartabat. Sekaligus juga Pilkada yang berdaulat yang bersih dari segala campur tangan lembaga atau siapapun.

Berdaulatnya penyelenggaraan Pilkada, imbuhnya, diharapkan akan mendorong demokrasi di Indonesia lebih substantif, tidak hanya demokrasi yang dijalankan secara prosedural. Pilkada Serentak 2024 ini diminta oleh Haedar sebagai akhir dari perilaku institusi, lembaga atau siapapun yang berlaku curang sehingga mengurangi daulat Pemilu.

Ia juga berpesan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawal proses pemungutan, penghitungan, sampai proses akhir supaya tidak ada masalah serius. Pilkada tidak boleh ada masalah penyalahgunaan atau penyimpangan.

Ia pun menyampaikan penghargaan kepada warga yang menyempatkan waktu untuk datang ke TPS, termasuk rekan-rekan wartawan sebelum bertugas.

Haedar berpesan, kepala daerah yang terpilih secara demokratis supaya menjalankan mandat konstitusi secara jujur, aman, terpercaya, bahkan mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan diri dan kroni. 

“Kita ingin ada ekosistem politik baru, di mana kepala dan wakil kepala daerah yang terpilih itu betul-betul berjiwa negarawan, berjiwa pahlawan yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya. Bahkan semua harus mendeklair selesai dengan dirinya,” ungkap Haedar.

Menurutnya segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan termasuk korupsi yang menyangkut materi bermula dari pejabat publik yang belum selesai dengan dirinya. Terlebih jika banyak ‘hutang’ yang harus dibayar dari dukungan politik yang didapatkannya. Padahal dukungan politik yang diberikan kepada calon pejabat publik tidak boleh menyandera. Pilkada Serentak 2024 ini harus dijadikan momentum untuk menghadirkan pemimpin yang mampu membawa kepada good dan clean government. 

Besarnya kekuasaan yang diberikan kepada daerah sebagai bentuk otonomi dikhawatirkan akan digunakan untuk penyalahgunaan sumber daya alam termasuk juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, ia menekankan bahwa penting bagi kepala daerah untuk menerapkan good dan clean government. 

“Nanti pertaruhannya itu kekayaan alam, sumber daya daerah, bahkan APBN besar yang sekarang mengalir ke daerah yang akhirnya manfaatnya jauh dari rakyat,” katanya.

Meskipun demikian, Haedar percaya bahwa masih ada Kepala Daerah yang menjadi teladan dalam memimpin daerah semangat para pendiri bangsa untuk menjadi negarawan dan pahlawan di daerah masing-masing. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya