Untoro-Wahyudi Tegaskan Akan Lawan Politik Uang dalam Pilkada Bantul

PASANGAN calon (Paslon) nomor urut 1 Pilkada Bantul, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi menegaskan, akan melawan praktik politik uang dalam Pilkada di Bantul. Hal itu ditegaskan dalam Debat Pilkada Bantul seri kedua di TVRI Yogyakarta, Jumat (8/11) malam.

Calon Wakil Bupati Bantul Paslon nomor urut 1, Wahyudi mengatakan, pemimpin yang berintegritas berasal dari proses politik yang berintegritas pula. Namun banyak calon pemimpin yang mengebiri kedaulatan rakyat dengan menggunakan politik uang agar memenangkan pemilihan. "Dan siapkah bapak (Paslon nomor 2 dan 3) bertarung tanpa politik uang?" tanya dia disambut tepuk tangan dan suara riuh penonton debat.

Wahyudi dalam debat itu juga menyoroti adanya mutasi jabatan yang sangat capat dalam kepemimpinan Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo (Bupati dan Wakil Bupati saat ini) di Bantul. Padahal, anatomi korupsi di pemerintah daerah, salah satunya, adalah terkait dengan mutasi jabatan.

Baca juga : Khofifah Pamer Sejumlah Pencapaian

"Kalau misalnya terjadi mutasi jabatan yang sangat cepat, dalam kurun 6 bulan atau bahkan 3 bulan ganti (pejabat), patut diduga, itu sedang terjadi jual beli jabatan," jelas Wahyudi.

Ia mengarisbawahi, Paslon nomor 2 maupun nomor 3 telah berkomitmen untuk menjadikan kontestasi Pilkada Bantul bebas dari politik uang. "Satu catatan bahwa saya akan melakukan perlawanan terhadap siapapun yang menggunakan kekuatan-kakuatan uang untuk memenangkan kontestasi pemilihan kepala daerah ini (Pilkada Bantul)," tegas dia.

Pihaknya juga akan memberikan reward kepada masyarakat untuk sama-sama menangkap tangan para pelaku politik uang. "Bersama-sama kita wujudkan Bantul yang berintegritas, Bantul yang bebas money politic. Itu menjadi komitmen dari Paslon nomor 1, Untoro-Wahyudi," tegas dia.

Baca juga : Debat Pilkada Bantul, Untoro dan Joko Heran Halim Tak Laksanakan Masterplan Pembangunan Kawasan Pantai Selatan

Sementara itu, calon wakil bupati Bantul nomor urut dua, Aris Suharyanta menyebut, Paslon nomor urut 2 anti money politic. Alasannya, pemimpin yang jadi dengan politik uang adalah pemimpin yang tidak baik. "Kepemimpinan Pak Halim kemarin juga tidak ada money politic," tukas dia.

Calon wakil bupati Bantul nomor urut ketiga, Rony Wijaya Indra Gunawan mengatakan, dirinya sangat setuju untuk tidak menggunakan politik uang dalam Pilkada karena akan menciderai demokrasi di Kabupaten Bantul. Setelah terpilih, pemimpin tersebut akan berpikir bagaimana caranya agar bisa mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan saat politik uang dengan jual beli jabatan. "Politik uang hanya akan menghasilkan pemimpin yang instan," terang dia.

Debat kedua Pilkada Bantul 2024 malam itu mengangkat tema Penguatan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantul yang Berkualitas, Berbudaya dan Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045. Debat Pilkada Bantul masih menyisakan 1 seri lagi yang akan dilaksanakan pada  15 November 2024. (N-2)