Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pasangan Calon di Pilgub Jawa Tengah Saling Bantah Memobilisasi Kepala Desa

Akhmad Safuan
27/10/2024 12:20
Pasangan Calon di Pilgub Jawa Tengah Saling Bantah Memobilisasi Kepala Desa
Penggerebakan aktivitas pertemuan kades di Semarang.(MI/Akhmad Safuan)

DUA calon wakil gubernur Jawa Tengah baik, nomor urut 1 maupun 2 saling membantah telah memobilisasi kepala desa untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (27/10), persoalan mobilisasi kepala desa di Pilkada 2024 masih menjadi sorotan setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di sejumlah daerah menggerebek beberapa aktivitas pertemuan kades diduga sebagai aksi penggalangan suara yang dibalut silaturahmi dan konsolidasi.

Cawagub Jateng Taj Yasin Maimoen yang berpasangan dengan Ahmad Luthfi mengatakan tindakan netral dan independen kepala desa sangat penting dalam penyelenggaraan pemilu untuk menjaga kredibilitas serta kepercayaan publi. Ia pun cukup kaget mendapat informasi adanya kepala desa yang mendukung calon tertentu dan digrebek Bawaslu di sejumlah daerah.

"Pertemuan para kepala desa itu, tidak ada hubungannya dengan pemenangan paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, bahkan tidak pernah ada pengerahan para kades oleh pasangan calon nomor urut 2," tegasnya.

Secara terpisah, cawagub Jateng Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi mengaku tidak tahu-menahu tentang pengerahan kepala desa untuk pemenangan pilkada. Namun, ia mendapat informasi adanya pertemuan kepala desa di sejumlah daerah yang digerebek okeh Bawaslu. 

"Yang pasti itu bukan pendukung 1. Pak Andika (Andika Perkasa) dan kami, teman-teman di partai dan relawan berjalan lempeng sesuai aturan, boleh dicek di Bawaslu apakah ada pelanggaran dari kita," katanya.

Hendi justru menduga ada peran aktor politik yang mengerahkan kepala desa untuk mendukung salah satu paslon, karena pengerahan itu dilakukan secara masif.

Sementara itu, hingga kini Bawaslu Semarang dan Bawaslu Jateng masih melakukan penyelidikan atas mobilisasi kades se-Jateng itu. Belum ada titik terang pihak-pihak yang akan dipanggil oleh Bawaslu Semarang maupun Bawaslu Jateng guna menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye itu. (AS/J-3)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya