Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berbeda Pilihan di Pilkada Depok, Golkar Pecat Nurhasim

 Kisar Rajaguguk
24/9/2024 15:20
Berbeda Pilihan di Pilkada Depok, Golkar Pecat Nurhasim
Golkar mendukung pasangan calon Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi di Pilkada Kota Depok.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

DEWAN Pimpinan Daerah Partai Golkar atau DPD Golkar Kota Depok Jawa Barat memecat Nurhasim sebagai kader partai karena berbeda pilihan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Anggota DPRD Kota Depok 2019-2024 itu resmi dikeluarkan sebagai kader Golkar melalui rapat pleno DPD Golkar Kota Depok pada 21 September 2024. 

"Tidak apa-apa dipecat," kata Nurhasim saat dihubungi, Selasa (24/9/2024).

Baca juga : Cakada Supian Suri Janji Hadirkan Transportasi Murah di Depok

Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Depok Dindin Sarifudin memanggil dan memeriksa Nurhasim karena dianggap tidak taat terhadap instruksi Partai Golkar.

Dindin juga meminta Nurhasim membuat surat pernyataan secara tertulis untuk mengundurkan diri dari keanggotaan partai serta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada DPD Partai Golkar Kota Depok.

“Sampai batas waktu yang diberikan oleh DPD Partai, Nurhasim tidak juga menyerahkan surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA Partai Golkar kepada DPD Partai Golkar," ucap Dindin.

Baca juga : Anggota DPR Intan Fauzi Dampingi Supian Suri di Pilkada Depok

Nurhasim mengatakan akan menunggu tanggal cantik untuk mengembalikan KTA Partai Golkar. "Saya sudah berkoordinasi dengan sekretaris, nanti kita cari tanggal cantiknya," kata Nurhasim.

Pengusaha properti dan konveksi itu menyebutkan DPD Partai Golkar Kota Depok memberikan tenggat waktu dua hari bagi dirinya membuat surat pernyataan sekaligus mengembalikan KTA ke DPD Partai Golkar Kota Depok. 

"Saya diberi jeda dua hari. Dari DPD (Partai Golkar), dikasih waktu dua hari kepada saya," ujar Nurhasim.

Baca juga : KPU Depok Tetapkan Nomor Urut Calon Wali dan Wakil Wali Kota

Nurhasim oleh DPD Partai Golkar dianggap telah melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon wali dan wakil wali kota yang diusung oleh partai politik lain.

Sehingga dianggap tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota Partai Golkar.

Nurhasim sebelumnya secara terang-terangan mengatakan dukungan ke pasangan calon wali dan wakil wali Koalisi Perubahan Maju Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Baca juga : Bawaslu Depok Terima Banyak Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Mantan Lurah Sukamaju Baru, Tapos itu mengatakan dukungannya lewat koalisi perubahan maju. Dikatakan Nurhasim, Supian Suri adalah sosok yang berintegritas.

"Jadi terima kasih karena sudah dipecat sebagai kader dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar. Silahkan pecat silahkan cabut KTA, cukup sampai di sini saya sebagai kader, aku sudah mencari jalanku sendiri," terangnya.

Menurut Nurhasim, awal perseteruan dirinya dengan DPD Partai Golkar Kota Depok dimulai dari Pileg 2024, lantaran suara Nurhasim anjlok di dapilnya. Nurhasim hanya meraup 7000 suara. Berlanjut pada pilkada, Nurhasim tidak dilibatkan lagi sebagai tim pemenangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq, yang diusung Partai Golkar dan Partai Keadilan (PKS). "Itu mula ceritanya," tutupnya. (KG/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya