Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH Kota Depok, Jawa Barat mengratiskan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi 2.500 siswa di 33 SMP swasta di wilayah tersebut pada tahun ajaran baru 2025.
Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pendidikan Kota Depok, Bahrudin mengatakan, pihaknya telah menjalin kemitraan dengan SMP swasta untuk membuka lebar akses pendidikan bagi lulusan SD yang tidak lolos seleksi sistem penerimaan murid baru (SPMB) SMP negeri di Depok.
Ia menyebutkan sebanyak 33 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik SMP yang tidak lolos SPMB dengan menyediakan 2.500 kursi.
Wali Kota Depok Supian Suri, kata dia, telah menandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan 33 yayasan yang menyelenggarakan pendidikan SMP di Depok.
Menurutnya, Pemkot Depok telah menyiapkan dana dari APBD sebesar Rp7,5 miliar untuk 2.500 siswa. "Untuk satu orang siswa sebesar Rp3 juta per tahun atau sebesar Rp7,5 miliar," katanya, Rabu (25/6).
Kerja sama ini bakal begulir terus. Ke depan, Pemkot Depok akan mengupayakan MoU dengan 206 SMP swasta yang ada untuk menampung lulusan yang tidak lolos SPMB.
"Kita akan terus upayakan lulusan SD yang tidak tertampung di SMP negeri masuk sekolah swasta. Tentu SPP mereka kita akan gratiskan dengan anggaran APBD."
Tahun ini, imbuh Bahrudin, SMP negeri di Depok hanya mampu menampung sebanyak 11.124 untuk pelajar kelas 7. "Kita hanya punya sebanyak 34 SMP negeri yang daya tampungnya terbatas," paparnya.
Ketika kepadanya ditanya apakah siswa yang digratiskan ini semuanya anak dari keluarga miskin, Bahrudin menyebut siswa tersebut murni siswa yang tidak lolos SPMB tahun ajaran 2025-2026.
Sementara itu, pemerhati pendidikan dari Dewan Kesehatan Rakyat atau DKR Kota Depok Roy Pangharapan, mengapresiasi langkah Pemkot Depok dengan membuat terobosan menambah daya tampung melalui program kemitraan tersebut.
"Ini selaras dengan pemerintah pusat yang sedang menyiapkan sekolah rakyat. Ini bisa menjadi percontohan. Nanti tinggal diatur secara fiskal dan lain sebagainya," tandasnya. (KG/P-2)
SMA Mardisiswa Kota Semarang yang pada tahun ajaran baru ini akan membuka 4 rombel dan 1 rombel untuk siswa afirmasi kemitraan Pemprov Jawa Tengah, hanya mendapat dua siswa.
SMAN 5 Kota Tasikmalaya telah melakukan simulasi di kelas dengan jumlah 50 siswa. Hasilnya hanya mampu menampung 42 siswa.
HAMPIR 100% siswa miskin di Jawa Tengah bisa sekolah gratis karena terserap di SMA/SMK Negeri dan sekolah swasta yang masuk dalam kemitraan.
PERWAKILAN Ombudsman Jawa Barat (Jabar) telah menerima secara resmi 10 laporan aduan mengenai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap dua untuk jenjang SMA/SMK.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
ANGGOTA Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais, mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) masih mengulang kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved