Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Siswa Baru Terserap di SMA/SMK Swasta Kemitraan di Jawa Tengah Kurang 50% dari Kuota

Akhmad Safuan
12/7/2025 20:40
Siswa Baru Terserap di SMA/SMK Swasta Kemitraan di Jawa Tengah Kurang 50% dari Kuota
Ilustrasi.(MI/Akhmad Safuan)

HANYA 50% kuota bangku istem penerimaan murid baru (SPMB) sekolah SMA/SMK swasta kemitraan gratis yang terisi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah segera lakukan evaluasi.

Pemantauan Media Indonesia, Sabtu (12/7), SMA/SMK negeri dan swasta di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai melakukan persiapan pelaksanaan tahun ajaran baru 2025/2026 yang akan dimulai pada Senin (14/7) besok, sebagian besar sekolah mengawali pembelajaran untuk siswa baru dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah meluncurkan program sekolah gratis untuk SMA/SMK swasta kemitraan, namun dari 139 sekolah swasta tersebut, hanya mendapatkan sedikit siswa di jalur afirmasi yang diperuntukkan bagi calon murid dari keluarga tidak mampu, sehingga dari 36 kuota  rombongan belajar (rombel) hanya terisi beberapa persen.

"Dari kuota rombel yang diisi 36 siswa, kita hanya mendapatkan 11 murid baru yang mendaftarkan diri dan tujuh diantaranya mendaftar ulang," kata Kepala SMK Ibu Kartini Kota Semarang Muhdlor,

Hal serupa juga diungkapkan seorang pengurus SMK swasta kemitraan di Kabupaten Demak bahwa meskipun menyediakan 36 kursi untuk siswa afirmasi tahun ajaran baru dibuka gelombang I dan II ini, namun peminat untuk mendaftar sangat sedikit, sehingga dari jumlah kuota dalam satu rombel hanya terisi kurang dari 50%.

Kondisi serupa juga terjadi di SMA Mardisiswa Kota Semarang yang awalnya pada tahun ajaran baru ini akan membuka 4 rombel dan 1 rombel untuk siswa afirmasi kemitraan Pemprov Jawa Tengah, namun hanya mendapatkan dua siswa maka satu rombel tersebut dibatalkan. "Kita telah lakukan jemput bola tapi hanya dapat dua siswa," ujar Kepala SMA Mardisiswa Wulandari.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Sadimin mengatakan jumlah siswa baru terserap dalam program SMA/SMK swasta kemitraan hingga selesai dibuka gelombang II hanya tercapai kurang dari 50 persen, yakni dari kuota sebanyak 5.004 calon siswa baru hanya terisi 2.460 siswa baru.

Rendahnya siswa baru terserap dalam program SMA/SMK swasta kemitraan, menurut Sadimin, karena beberapa faktor yakni jarak rumah dan sekolah cukup jauh dan biaya ongkos tang besar cukup memberatjan siswa dari keluarga miskin dan juga sejumlah alasan lainnya sehingga memilih sekolah swasta reguler.

"Meskipun telah dibuka pendaftaran hingga gelombang II, namun tidak banyak menambah pendaftar, kita akan lakukan evaluasi terhadap hal ini, sehingga diharapkan pada tahun mendatang kuota tersedia dapat terserap semuanya," ujar Sadimin.

Secara keseluruhan, ungkap Sadimin, jumlah siswa miskin dapat terserap di SMA/SMK negeri maupun swasta kemitraan pada tahun ajaran 2025/2026 ini mencapai 72.460 siswa miskin melalui jalur afirmasi yakni sebanyak 70 ribu siswa masuk di SMA/SMK negeri dan 2.460 siswa di SMA/SMK swasta kemitraan. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya