Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gerakan Coblos Tiga Pasangan Calon Dinilai Destruktif

Tri Subarkah
18/9/2024 07:12
Gerakan Coblos Tiga Pasangan Calon Dinilai Destruktif
Rilis survei Pilkada Jakarta di Jakarta, Sabtu (7/9/2024).(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menilai narasi yang berkembang untuk mencoblos tiga pasangan calon dalam Pilkada Jakarta 2024 adalah isu destruktif. Anggota Bawaslu RI Puadi mengatakan, isu tersebut tak dapat dibenarkan.

Menurutnya, sistem kepemiluan di Indonesia secara teknis hukum menganut prinsip bahwa pemilih hanya memilih satu pasangan calon. Di sisi lain, tak dibenarkan untuk mencoblos dua atau tiga pasangan sekaligus. Pasalnya, jika itu dilakukan, suara pemilih dinyatakan tak sah.

"Isu 'coblos tiga pasangan calon' pada Pemilihan Gubernur di Jakarta merupakan isu destruktif yang tidak dapat dibenarkan," kata Puadi lewat keterangan tertulis, Rabu (18/9/2024).

Baca juga : Korban Pencatutan NIK Bisa Tarik Dukungan untuk Dharma Pongrekun, Ini Caranya!

Puadi mahfum, narasi coblos tiga pasangan calon yang berkembang di masyarakat setidaknya dapat menjadi pengingat bagi pihaknya sekaligus Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk lebih menggalakkan sosialisasi Pilkada 2024 ke masyarakat.

"Termasuk memberikan edukasi bahwa setiap warga negara yang telah memiliki hak pilih hanya dapat memilih salah satu paslon," sambungnya.

Ia juga mengatakan, Bawaslu dan KPU memberikan imbauan kepada partai politik atau gabungan partai politik pengusung calon untuk juga memberikan sosialisasi kepada pemilih.

Baca juga :  KPU DKI Tunggu Rekomendasi Bawaslu soal Pencatutan NIK

Diketahui, tiga bakal pasangan calon yang sudah mendaftar ke KPU DKI Jakarta adalah Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Nantinya, KPU akan menetapkan ketiganya menjadi pasangan calon pada 22 September mendatang. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan aksi coblos tiga pasangan calon (paslon) itu muncul dari gerakan Anak Abah alias pendukung Anies Baswedan sebagai ekspresi kemarahan lantaran tokoh yang mereka dukung tidak bertarung dalam Pilkada Jakarta. 

"Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, nggak ada persoalan," kata Adi di Jakarta, Kamis (12/9/2024) lalu. (Tri/Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya