Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEDAULATAN perumahan bagi pemuda berarti mendorong generasi muda untuk berdaya dan memiliki kendali atas akses serta kepemilikan hunian yang layak. Dalam bingkai ini, pemuda tidak hanya dipandang sebagai penerima pasif kebijakan perumahan, tetapi juga sebagai pihak yang berdaya untuk memperjuangkan dan mengamankan hak mereka atas hunian yang layak dan terjangkau.
Jika pemerintahan yang baru ini menjamin bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap perumahan yang layak, negara sudah mengakui pentingnya perumahan sebagai elemen kedaulatan pribadi dan hak asasi yang harus dilindungi, sama seperti akses terhadap pangan.
Harus kita akui bahwa Indonesia belum sepenuhnya memenuhi target kepemilikan rumah bagi seluruh warganya, khususnya kaum muda.
Meskipun terdapat banyak program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan akses terhadap perumahan terjangkau, seperti program Sejuta Rumah dan pinjaman perumahan terjangkau, tantangan besar masih tetap ada.
Banyak masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah terus berjuang untuk memiliki rumah karena harga tanah dan bahan bangunan terus meningkat, subsidi pemerintah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kualitas perumahan dan infrastruktur belum memadai seperti air bersih, listrik dan sanitasi masih di bawah standar memadai, terutama di daerah perkotaan.
Permasalahan kepemilikan tanah juga terus terjadi terutama di perkotaan. Urbanisasi yang pesat di perkotaan telah mengakibatkan munculnya kawasan-kawasan di sekitar kota yang tidak layak untuk dihuni.
Inefisiensi administratif akibat masalah keuangan dan birokrasi menghambat pelaksanaan program perumahan pemerintah, sehingga mengakibatkan kurangnya perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Penyediaan bahan bangunan yang terjangkau masih menjadi isu yang penting saat ini, peran pemerintah sangat dinantikan untuk bisa membantu menyediakan bahan bangunan berkualitas dengan harga terjangkau. Hal ini tentu akan menurunkan biaya pembangunan perumahan sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Banyak jenis bahan bangunan di Indonesia masih bergantung pada produsen asing, terutama untuk produk-produk tertentu yang belum dapat diproduksi secara lokal dalam jumlah atau kualitas yang memadai. Hal ini terjadi terutama pada bahan bangunan yang berteknologi tinggi, atau bahan mentah yang harus diimpor.
Meski demikian, ada juga produk yang telah dikuasai oleh industri dalam negeri, termasuk besi, semen, bata, lantai keramik, granit, bahan atap dan sebagian besar bahan konstruksi dasar.
Bahan bangunan dari 'Negeri Tirai Bambu' telah mendominasi pasar Indonesia sejak lama dalam berbagai kategori produk. Dominasi ini terutama terlihat pada produk-produk seperti keramik, granit, marmer, sanitary, electrikal, dan produk bangunan lainnya yang memerlukan teknologi tinggi atau dapat diproduksi dengan skala besar dan biaya rendah.
Produk Tiongkok yang harganya murah memang terkadang membawa manfaat signifikan bagi konsumen di Indonesia karena mereka bisa mendapatkan bahan bangunan dengan harga lebih terjangkau, yang pada akhirnya menurunkan biaya konstruksi dan pembangunan. Ini memberikan beberapa keuntungan langsung bagi masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, kita tentu tidak sadar bahwa pemain retail bahan bangunan terbesar saat ini di Indonesia telah didominasi oleh investor dan produk dari Thailand. Dominasi ini memunculkan tantangan bagi produsen lokal.
Persaingan dengan produk impor yang lebih murah dan tersentralisasi telah mempersulit banyak produsen dan pemain bahan bangunan lokal untuk mendapatkan akses pasar yang sama luasnya.
Kehadiran pemain bahan bangunan asal Thailand ini memang berpotensi memberikan tekanan besar terhadap pedagang bahan bangunan lokal, bahkan juga berisiko “mematikan” sebagian usaha kecil, terutama yang tidak memiliki daya saing yang kuat.
Meski tantangannya besar, agar bisa bertahan, pedagang lokal harus menekankan pada kelebihan unik mereka. Adaptasi yang berfokus pada kekuatan lokal serta meningkatkan efisiensi bisa menjadi kunci untuk bertahan di tengah ekspansi ritel besar dari Thailand ini.
Pedagang bahan bangunan lokal dan produsen lokal perlu untuk bekerja sama dengan jaringan distribusi besar dan memperkuat daya saing produk lokal. Dengan inovasi dan efisiensi produksi yang lebih baik, produsen dalam negeri diharapkan bisa bersaing di pasar yang lebih luas dan mengurangi ketergantungan pada bahan bangunan impor.
Pemerintah dapat memberikan insentif kepada produsen dan pedagang lokal, seperti akses terhadap keringanan pajak, subsidi, atau pinjaman berbunga rendah. Hal ini membantu membuat produk lokal lebih kompetitif dibandingkan produk impor dan pengecer besar.
Menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan pedagang lokal dalam manajemen bisnis, pemasaran dan inovasi produk. Pelatihan ini akan membantu pedagang lokal beradaptasi dengan tren pasar dan meningkatkan pelayanan.
Pemerintah dapat meluncurkan kampanye iklan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk lokal. Meliputi pemasaran melalui media sosial, acara lokal, dan pameran dagang industri.
Kajian dan penyesuaian kebijakan impor bahan bangunan untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan ini dapat berupa penerapan tarif atau kuota yang lebih ketat pada produk impor tertentu, yang dapat menciptakan ruang persaingan dengan produsen lokal.
Memperbaiki infrastruktur transportasi dan logistik untuk memudahkan distribusi produk lokal ke pasar, sehingga mengurangi biaya dan waktu pengiriman. Hal ini memudahkan pengecer lokal untuk bersaing dengan pengecer besar yang memiliki logistik yang efisien.
Mendorong kerja sama dan menciptakan sinergi antara pedagang lokal dan pengecer besar. Hal ini meningkatkan visibilitas produk lokal dan meningkatkan akses mereka ke pasar. Mendorong industri lokal untuk mematuhi standar mutu tertentu dan memberikan dukungan dalam proses sertifikasi.
Produk dengan sertifikasi mutu lebih diminati konsumen dan membantu meningkatkan kepercayaan terhadap produk lokal. Mempromosikan dan mendukung pengembangan platform digital yang memungkinkan pedagang lokal menjual produk mereka secara online. Hal ini memperluas jangkauan pasar dan memberikan konsumen alternatif dalam membeli produk lokal.
Memastikan bahwa praktik komersial yang tidak adil yang dilakukan oleh pengecer besar dan produk impor dipantau sehingga tidak merugikan pedagang lokal. Penegakan hukum yang ketat terhadap praktik perdagangan yang monopolistik dapat mengarah pada persaingan yang lebih sehat.
Pemuda perlu mengetahui cara mengelola dompet mereka secara efektif, menabung dan merencanakan dengan cermat agar mereka dapat membeli, atau menyewa rumah sesuai anggaran mereka.dengan memanfaatkan jejaring teman dan kerabat untuk mencari informasi dan peluang terkait perumahan.
Jaringan dapat membantu kaum muda mendapatkan informasi yang mereka perlukan dan mendukung perjuangan mereka dalam mencari rumah. Perjuangan untuk mendapatkan rumah membutuhkan waktu dan tenaga, sehingga generasi muda perlu memiliki mental dan emosional yang kuat agar percaya diri, sabar dan gigih untuk mencapai cita-citanya.
Pemuda yang memperjuangkan perumahan mereka sendiri akan memaksa pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan kebijakan dan program perumahan yang sesuai dan terjangkau.
Tanpa suara kaum muda yang kuat, kebijakan perumahan mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan kaum muda yang berpenghasilan rendah. Dengan demikian, ketahanan pemuda dalam kedaulatan perumahan dapat diwujudkan.
Pada akhirnya, kedaulatan perumahan bukan hanya soal penyediaan tempat tinggal, tetapi juga berkaitan erat dengan pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara keseluruhan.
Memastikan kedaulatan perumahan di Indonesia adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kaki seribu memiliki peran penting sebagai pengurai alami di ekosistem.
Kenaikan harga properti dan inflasi tak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan. Belum lagi, banyak kelompok usia produktif yang terjebak dalam peran sebagai sandwich generation.
Rumah harga terjangkau belum tentu jelek. Pasalnya, meski harga terjangkau bisa dibuat dengan kualitas bagus, yakni salah satunya dengan pendekatan model kontruksi modular robotisasi.
BANGSA yang bermartabat hanya dapat diwujudkan oleh masyarakat yang sejahtera dan terdidik.
Masyarakat bisa melibatkan tetangga terpercaya atau pengurus RT untuk memantau rumah.
Warga diimbau untuk memberi tahu tetangganya bila memutuskan untuk mudik di masa Lebaran 2025 ini.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah membantah kabar yang menyebut luas tanah rumah subsidi akan dipangkas menjadi hanya 25 meter persegi dengan luas bangunan 18 meter persegi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen, Socia Garden menggelar senam aerobik Tabata secara massal dan gratis di akhir pekan
REI desak DPR undang Hashim Djojohadikusumo, nilai roadmap 3 Juta Rumah Kementerian PKP menyimpang. DPR dukung klarifikasi dari Satgas Perumahan.
Pemerintah Spanyol meminta Airbnb menghapus 66.000 daftar properti yang dianggap melanggar pelaturan akomodasi wisata.
program tiga juta rumah adalah peluang emas untuk menghadirkan kehidupan yang lebih berkualitas, khususnya bagi warga di wilayah yang masih menghadapi kekurangan infrastruktur dasar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved