Menteri Perumahan Bakal Realisasikan Program 3 Juta Rumah

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan siap merealisasikan program 3 juta rumah seperti yang direncanakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Pihaknya bakal menyusun landasan hukum yang pasti serta memanfaatkan lahan yang ada guna membangun jutaan rumah untuk rakyat.

Baca juga : Penyediaan 3 Juta Rumah jadi Upaya Pengentasan Kemiskinan

“Kita akan bangun sistem secara utuh dan nomor satu adalah landasan hukumnya harus kuat,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait dalam keterangan resmi, Senin (21/10).

Peraturan yang dibuat nanti diharapkan bisa menggabungkan kepentingan stakeholder bidang perumahan untuk mencapai tujuan itu.

Maruarar menuturkan untuk menyiapkan aturan tersebut diperlukan waktu karena berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Baca juga : Sinergi Ekosistem Pembiayaan Jadi Kunci Sukses Program 3 Juta Rumah

“Kami mohon waktu sebentar untuk mempersiapkan peraturan hukum secara konsep dan bisa berjalan di lapangan sehingga program perumahan bisa maju ke depan,” katanya.

Menteri PKP juga menekankan untuk mewujudkan program 3 juta rumah diperlukan pengadaan lahan yang memadai.

Pihaknya mendorong menggunakan lahan yang sudah ada agar bisa dimanfaatkan untuk lokasi membangun rumah rakyat di berbagai wilayah.

Baca juga : Permintaan Hunian Bergaya Klasik Eropa tidak Memudar

“Kita sudah berkoordinasi dengan Jaksa Agung karena ada banyak yang lahan sitaan dan bagaimana itu bisa dimanfaatkan. Selain itu dari Kementerian BUMN misalnya dari KAI juga banyak tanah yang bisa di pakai untuk lokasi pembangunan rumah,” katanya.

Dalam program perumahan yang akan dilaksanakan, imbuhnya, dirinya juga berupaya untuk mengutamakan rumah bagi prajurit TNI dan membangun rumah layak huni di desa dan di kota. 

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman kemudian mendorong pengusaha swasta, para pengembang atau developer dan pengusaha di bidang lainnya untuk berlomba membangun rumah.

“Kita harus bergotong royong dengan semua kekuatan karena banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki rumah," pungkasnya. (Z-10)