Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
GONJANG-GANJING soal pengangkatan profesor masih ramai diperbincangkan oleh khalayak akademisi di perguruan tinggi. Pada awalnya jabatan profesor memang hanya disandang oleh dosen yang sudah memenuhi syarat dengan nilai kum (angka kredit) 850. Kemudia, muncul jabatan baru profesor (riset) bagi para peneliti di lembaga penelitian, dulunya disebut APU (ahli penelitu utama).
Kemudian ada pula profesor kehormatan. Di Indonesia, jauh sebelumnya juga dikenal jabatan profesor tidak tetap, yakni ilmuwan bukan dosen yang berkontribusi dalam proses pengajaran/penelitian di perguruan tinggi dan kemudian diusulkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan menjadi profesor tidak tetap.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/profesor-jabatan-akademik-bukan-gelar
Beckham menjadi tokoh keempat dari Manchester United yang memperoleh gelar “Sir”, setelah Sir Bobby Charlton, Sir Matt Busby, dan Sir Alex Ferguson.
Target utama para atlet adalah menjadi juara, karena tidak ada penghargaan yang memadai bagi mereka yang gagal meraih gelar.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Bahlil Lahadalia menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari dua tahun, yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan standar waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Rektor.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita resmi menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Hiroshima University, Jepang, pada Selasa (24/9).
DI tengah banyak orang berlomba membanggakan diri memasang gelar profesor di depan nama mereka, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid bersikap sebaliknya.
Program S3 bergelar PhD tersebut terbuka untuk dosen dan profesional di Indonesia, dengan sistem pembelajaran berbasiskan riset (by research) selama tiga tahun.
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Keberlanjutan organisasi tak hanya ditentukan teknologi dan sistem, tetapi juga oleh pemimpin yang mampu menjawab tantangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
UIII meluncurkan Indonesian Institute for Human Fraternity, sebuah lembaga yang akan mengawal penerjemahan nilai-nilai persaudaraan manusia ke dalam kebijakan dan program konkret.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved