Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARI Antikekerasan terhadap Perempuan Internasional diperingati setiap 25 November. Setiap tahunnya di Indonesia turut diperingati selama 16 hari mulai 25 November-10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.
Hal itu bertujuan mengaitkan secara simbolis antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menyampaikan pesan bahwa hal tersebut merupakan salah suatu bentuk pelanggaran HAM. Melansir situs Komnas Perempuan, pada sejarahnya kampanye 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) merupakan kampanye internasional.
Kampanye itu untuk mendorong upaya-upaya penghapusaan kekerasan perempuan di seluruh dunia, yang digagas Women’s Global Leadership Institute pada 1991. Bahkan terus dikampanyekan di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Komnas Perempuan menjadi inisiator sekaligus menyelenggarakan 16 HAKTP di Indonesia, dengan turut melibatkan masyarakat sipil untuk bersama-sama menyuarakan kampanye ini di seluruh Indonesia. Setiap tahun mengangkat tema yang berbeda. Untuk tema tahun ini ialah Gerak Bersama Kenali Hukumnya Lindungi Korban.
Penyelenggaraan 16 HAKTP tahun ini seharusnya menjadi lebih membara jika melihat suasana pemilu sudah semakin terasa menjelang hari H di 14 Februari 2024. Penyelenggaraan 16 HAKTP tahun ini harapannya selain mengampanyekan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatkan kesadaran akan tindak kekerasan merupakan pelanggaran HAM, juga mendesak komitmen para capres terhadap ketegasan dalam menegakan keadilan bagi korban kekerasan.
Perempuan tertinggi
Komitmen ini menjadi sangat penting jika melihat data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) periode 1 Januari-27 September 2023 ada 19.593 kasus kekerasan yang tercatat dari seluruh Indonesia. Sebanyak 17.347 korban merupakan perempuan dan 3.987 adalah laki laki dengan dominasi korban kelompok usia 13-17 tahun.
Kekerasan seksual menempati urutan tertinggi sebanyak 8.585 kasus. Selain itu, juga disebutkan dalam 2 jam 3 perempuan menjadi korban kekerasan seksual. Kemudian disusul dengan jenis kasus lainnya, yaitu kekerasan fisik dan kekerasan psikis.
Dengan data tersebut maka yang harus dipertanyakan; berapa dari jumlah kasus tersebut yang ditangani dengan adil? Apakah korban mendapat keadilan dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal?
Keadilan, perlindungan, pendampingan, dan pemulihan menjadi unsur yang sangat penting yang harus didapatkan oleh korban. Karena di Indonesia mayoritas pelaku adalah orang-orang terdekat mulai dari orang tua, pasangan dan saudara, disusul orang terdekat diluar rumah seperti atasan di kantor atau teman dekat.
Itu sebabnya negara harus hadir dalam penegakan keadilan tersebut, dengan pertimbangan; mulai dari rumah saja bukan lagi tempat yang aman bagi korban. Namun pada kenyataannya seringkali terjadi pada kasus-kasus kekerasan harus menjadi viral di media sosial, barulah mendapatkan perhatian dari pihak-pihak berwenang.
Namun, hal itu tetap tidak ada jaminan bahwa pelaku dihukum secara adil dengan berbagai macam dalih, dan korban mendapat keadilan. Tidak jarang korban ditempatkan pada posisi yang seolah-olah memancing sehingga kekerasan itu terjadi untuk meringankan pelaku. Walau pada kenyataannya korban murni seorang korban kekerasan. Namun, negara tidak memiliki ketegasan dalam berpihak.
Pemimpin baru
Oleh karena itu, menjelang Pemilu 2024, masyarakat tidak hanya mengharapkan adanya sosok pemimpin baru, tetapi juga harapan baru untuk adanya sikap 'tegas tanpa tapi'. Sikap yang kelak diwujudkan melalui sebuah keberanian untuk berkomitmen menindak, mengawal, dan menghukum seberat-beratnya pelaku kekerasan melalui aparat yang berwenang.
Tindakan aparat berwenang harus segera dilakukan tanpa harus menunggu sebuah kasus viral. Sejatinya kekerasan merupakan pelanggaran kemanusiaan, maka tidak ada satu pun alasan yang dapat diterima untuk meringankan atau memaafkan segala tindak kekerasan.
Maka hari-hari ini sampai pemilihan umum nanti menjadi waktu-waktu genting untuk melihat adakah perubahan dan pembaruan yang ditawarkan tiga pasangan capres dan cawapres. Kita lihat melalui visi-misi maupun program terkait pemberantasan kekerasan pada perempuan khususnya.
Adakah komitmen pembaharuan aturan yang mengatur hukuman yang lebih berat terhadap pelaku kekerasan? Adakah program dengan anggaran yang sepadan untuk pengoptimalan pendampingan dan perlindungan korban sampai benar-benar pulih untuk melanjutkan kehidupannya?
Kehidupan korban itu terutama dari aspek kesehatan jasmani dan rohani. Kemudian, adakah program yang mengupayakan secara serius menyediakan bantuan hukum dan pencegahan tindak kekerasan?
Komitmen jaminan pembaharuan dan perubahan para capres menjadi urgensi saat ini karena masyarakat tidak ingin lagi ada kelalaian yang menyebabkan korban kekerasan kehilangan nyawa. Satu nyawa tetap menjadi bukti kegagalan penindakan kasus kekerasan di negara ini, di samping ribuan kasus lainnya yang belum mendapat keadilan.
Menjadi catatan penting salah satu alasan masyarakat memilih pemimpin nanti, ialah melihat seberapa besar keberanian capres dan cawapres untuk punya sikap terhadap penegakan hukuman bagi pelanggar HAM, yaitu pelaku kekerasan terhadap perempuan.
Selamat Hari Antikekerasan terhadap Perempuan; suarakan, perjuangkan, dan tegakan keadilan bagi korban kekerasan!
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Pada tahun ini, peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional mengangkat tema Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita.
ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.
Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan.
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
LAN merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. 3 tantangan utama adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital
Ada tiga nilai utama yang bisa membuat pemimpin bisa bertahan menghadapi berbagai situasi. Ketiga nilai ini ialah fondasi dari setiap keputusan dan langkah para pemimpin masa depan.
Dampak pengembangan IQ, EQ, dan SQ secara simultan pada aspek personal terhadap peserta pelatihan dapat peningkatan kesadaran diri (Self-Awareness).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved