Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jannik Sinner Balas Dendam, Taklukkan Alcaraz dan Ukir Sejarah di Final Wimbledon

Thalatie K Yani
14/7/2025 05:35
Jannik Sinner Balas Dendam, Taklukkan Alcaraz dan Ukir Sejarah di Final Wimbledon
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.(Media Sosial X)

PETENIS Jannik Sinner akhirnya meraih penebusan manis atas kekalahan menyakitkan di final Prancis Terbuka bulan lalu. Petenis nomor satu dunia asal Italia itu berhasil menundukkan rival beratnya, Carlos Alcaraz, dengan skor 4-6, 6-4, 6-4, 6-4 dalam partai puncak Wimbledon 2025.

Kemenangan ini mengantarkan Sinner meraih gelar Grand Slam keempatnya, sekaligus menjadi yang pertama di permukaan rumput. Ia menjadi pria Italia pertama yang menjuarai Wimbledon, melampaui torehan Matteo Berrettini yang hanya mencapai final pada 2021.

Pertandingan berlangsung selama tiga jam enam menit dengan intensitas tinggi. Sinner membukukan 40 winner, 40 unforced error, dan delapan ace dalam duel ketat tersebut.

Bangkit Setelah Set Pertama

Sinner memulai laga dengan penuh semangat, langsung merebut break di gim kelima. Namun, Alcaraz merespons cepat dengan pukulan keras dari baseline dan berhasil menyamakan kedudukan. Ritme cepat dan agresif Alcaraz membuat Sinner kehilangan momentum, dan petenis Spanyol itu menutup set pertama dengan winner silang yang menakjubkan.

Namun, Sinner tak gentar. Ia membuka set kedua dengan mematahkan servis Alcaraz dan mempertahankan keunggulan lewat permainan solid dan akurat. Set kedua berakhir 6-4 untuk Sinner, menyamakan kedudukan menjadi satu set sama.

Dominasi yang Konsisten

Di set ketiga, meski sempat ditekan Alcaraz saat menghadapi break point, Sinner tampil lebih konsisten. Break penting di gim kesembilan menjadi kunci kemenangan di set ini, membuatnya unggul dua set berbanding satu.

Memasuki set keempat, Sinner terus menekan Alcaraz yang mulai kehilangan ketajaman dalam servisnya. Alcaraz sempat mendapatkan dua break point pada gim kedelapan dan tampak akan membalikkan keadaan, mengingat ia pernah melakukan comeback lima minggu sebelumnya di final Roland Garros. Namun kali ini, Sinner tak tergoyahkan. Ia menunjukkan mental baja dan menuntaskan pertandingan di match point kedua, setelah memaksa Alcaraz untuk bertahan di gim ke-10.

Pidato Emosional di Akhir Laga

Dalam pidato kemenangannya, Sinner menyampaikan apresiasi kepada Alcaraz:

"Saya ingin mulai dengan Carlos. Turnamen yang luar biasa, dan terima kasih atas siapa kamu sebagai seorang pemain. Sulit sekali melawanmu, tapi kita punya hubungan yang luar biasa di dalam dan di luar lapangan."

Sinner mengaku gelar ini seperti mimpi yang jadi nyata. "Menang di sini rasanya luar biasa. Saat kecil, saya tak pernah membayangkan bisa berada di posisi ini. Ini seperti mimpi di dalam mimpi, karena saya berasal dari tempat yang sangat jauh dari dunia ini."

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada timnya. "Hari ini sangat spesial. Terima kasih kepada tim saya yang terus mendorong saya, bukan hanya jadi pemain tenis yang lebih baik, tapi juga pribadi yang lebih baik."

Alcaraz: “Saya Tetap Bangga”

Meski kalah, Alcaraz tetap tampil sportif dan optimis. "Saya tetap bahagia dan bangga dengan apa yang saya lakukan. Awal musim ini saya sempat kesulitan, tapi akhirnya saya bisa kembali merasakan kegembiraan di lapangan. Ini adalah perjalanan luar biasa yang membuat saya bangga."(Flash Score/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik