Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Lando Norris Nilai tidak Jadi Juara Dunia bukan Suatu Kegagalan

Khoerun Nadif Rahmat
03/7/2025 15:33
Lando Norris Nilai tidak Jadi Juara Dunia bukan Suatu Kegagalan
Lando Norris.(AFP/JIM WATSON)

PEMBALAP McLaren, Lando Norris, menegaskan bahwa dirinya tidak akan menganggap musim 2025 sebagai kegagalan, meski harus gagal meraih gelar juara dunia Formula 1 pertamanya.

Setelah memenangi GP Austria akhir pekan lalu, Norris berhasil memangkas jarak dengan pemuncak klasemen sementara yang juga rekan setimnya, Oscar Piastri, menjadi hanya 15 poin.

Menjelang balapan kandang di Silverstone, Inggris, Norris mengaku sudah berkembang dibanding musim lalu, meskipun sempat melakukan sejumlah kesalahan krusial.

“Saya harus mengatakan bahwa saya belum berhasil mencapai target saya, tapi saya tidak berpikir itu bisa disebut kegagalan,” ujar Norris dikutip Channel News Asia

“Saya merasa saya tidak gagal dalam arti sesungguhnya. Mungkin saya hanya belum mencapai potensi yang saya yakini bisa saya capai atau level yang seharusnya saya tunjukkan di beberapa momen.”

Norris (25) memulai musim ini sebagai salah satu unggulan juara. Namun, dominasi justru datang dari Piastri yang sejauh ini telah memenangkan lima seri, berbanding tiga kemenangan milik Norris. Perlombaan gelar tampaknya kini mengerucut pada dua pembalap McLaren, dengan Max Verstappen tertinggal 46 poin dari Norris.

“Kalau segalanya jauh lebih mudah dan saya tidak mencapainya, mungkin itu bisa disebut kegagalan. Tapi dengan 24 balapan dalam satu musim, menghadapi para pembalap terbaik di dunia, saya tidak pikir itu bisa disebut kegagalan. Mungkin lebih tepatnya saya belum berhasil,” tambah Norris.

Performa Norris musim ini sempat terganggu oleh kesalahan di sesi kualifikasi maupun balapan. Namun di Spielberg, Austria, ia tampil dominan dan berhasil mengungguli Piastri yang menempel ketat sepanjang lomba.

“Saya rasa saya sudah berkembang. Mungkin dari luar orang akan menilai sebaliknya karena saya membuat beberapa kesalahan. Tapi secara pribadi, saya merasa sudah menjadi pembalap yang lebih komplet," ujarnya.

Menurutnya, tekanan yang paling berat justru datang dari dirinya sendiri. Karena, ada terlalu banyak hasrat untuk meraih yang terbaik. “Saya ingin memberikan hasil terbaik bagi tim dan saya ingin menang. Saya rasa saya kadang memberi tekanan terlalu besar pada diri sendiri, tapi sekarang saya mulai memahami hal itu," sebut Noris.

Menghadapi GP Inggris yang merupakan balapan kandangnya, Norris justru tak merasa terbebani. Meski belum pernah menang di Silverstone, ia memilih melihat dukungan publik sebagai sumber semangat.

“Itu malah jadi pengalih perhatian yang positif, dengan hadirnya para penggemar dan pendukung,” kata dia. “Kita jadi lebih menikmati momen, ketimbang merasa terbebani oleh pikiran bahwa kita harus menang demi mereka, walau pikiran itu pasti ada sebelum akhir pekan dimulai.” (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya