Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMBALAP McLaren, Lando Norris, menyebut kemenangan di Grand Prix Austria sebagai momen yang “memuaskan”. Kemenangan ini memberinya “kepercayaan diri” menjelang balapan kandangnya di Silverstone.
Dalam balapan yang berlangsung pada Minggu (29/6), Norris tampil impresif di bawah tekanan ketat dari rekan setimnya, Oscar Piastri. Kemenangan ini menjadi yang ketiga bagi Norris musim ini, sekaligus memangkas jaraknya dari Piastri dalam klasemen kejuaraan menjadi 15 poin.
Namun, lebih dari sekadar tambahan poin, kemenangan ini menjadi pembuktian bagi Norris atas konsistensi performanya dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah kegagalan menyakitkan di Kanada, di mana ia terpaksa mundur dari lomba usai menabrak mobil Piastri.
“Saya tak perlu membuktikan apa-apa kepada siapa pun. Saya hanya ingin membuktikan sesuatu untuk diri saya sendiri,” ujar Norris. “Akhir pekan ini berjalan bersih dan saya merasa benar-benar menyatu dengan mobil.”
Musim ini bukanlah awal yang mulus bagi Norris. Meski kecepatannya tak pernah diragukan, ia kesulitan menunjukkan performa maksimal dalam sesi kualifikasi. Salah satu penyebabnya adalah masalah kurangnya rasa kontrol dari bagian depan mobil.
Sebagai solusinya, McLaren memperkenalkan perubahan pada geometri suspensi depan di GP Kanada. Perubahan ini meningkatkan respons kemudi—sesuatu yang sangat dibutuhkan Norris. Piastri memilih tidak menggunakan setelan ini karena merasa tak memerlukannya.
Team Principal McLaren, Andrea Stella, menilai kemenangan Norris di Austria adalah hasil dari ketekunan dan kerja keras sang pembalap, baik secara teknis maupun pengembangan pribadi.
“Ini bukan sekadar soal kecepatan. Kami tahu Lando cepat. Yang kami butuhkan hanyalah menyempurnakan eksekusi, dan hasil akan datang,” ucap Stella. “Ia sangat tangguh dan terus berkembang seperti layaknya para juara sejati.”
Kualifikasi di Austria memperlihatkan salah satu penampilan terbaik Norris. Ia meraih pole position dengan margin terbesar musim ini, meski Piastri dan Max Verstappen gagal menyelesaikan putaran terakhir karena insiden Pierre Gasly.
Balapan pun berlangsung sengit sejak awal. Piastri, yang berhasil menyalip Charles Leclerc di tikungan pertama, terus membayangi Norris dalam jarak satu detik berkat bantuan DRS.
Puncak ketegangan terjadi pada lap ke-11, saat Norris sempat kehilangan posisi karena kesalahan kecil, namun dengan cepat merebutnya kembali. Sembilan lap kemudian, Piastri mencoba aksi nekat yang hampir berujung tabrakan—manuver yang langsung dikritik oleh tim.
“Mencoba manuver seperti itu memang terlalu berisiko,” aku Piastri. “Tapi kami balapan untuk menang, tentu akan ada momen yang intens. Menurut saya, itu pertarungan yang seru.”
Kemenangan Norris di Austria memperlihatkan McLaren tengah berada dalam tren positif, terutama dengan paket aerodinamika baru yang terbukti efektif di trek seperti Red Bull Ring. Namun, Stella menegaskan Austria memang sirkuit yang menguntungkan karakter mobil McLaren, dan tantangan sesungguhnya akan datang di Silverstone.
Meski menjadi balapan kandang, Norris menepis anggapan adanya tekanan berlebih.
“Saya ingin menang di sana lebih dari tempat mana pun, tapi itu justru memberi motivasi, bukan tekanan,” kata Norris. “Ini malah jadi distraksi yang menyenangkan.”
Dengan performa yang mulai stabil, atmosfer positif di dalam tim, dan modal kuat dari Austria, Norris kini mengincar kemenangan bersejarah di rumah sendiri. Silverstone akan menjadi panggung berikutnya dalam pertarungan ketat dua pembalap muda McLaren yang kini berada di level tertinggi. (BBC/Z-2)
Lando Norris mengungguli rivalnya dari tim Ferrari Charles Leclerc, yang menempati posisi kedua, serta rekan setim Oscar Piastri yang menempati urutan ketiga di GP Austria.
Tambahan 25 poin dari GP Spanyol, Minggu (1/6) membuat pembalap McLaren Oscar Piastri kini mengoleksi total 186 poin.
Pembalap McLaren Oscar Piastri memetik kemenangan kelima di ajang Formula 1 musim ini setelah menjadi yang tercepat di GP Spanyol yang berlangsung di Circuit de Catalunya, Barcelona.
Oscar Piastri tampil dominan sejak awal sesi kualifikasi GP Spanyol. Dia mencatat waktu tercepat di Q1 dan Q2, sebelum akhirnya mengalahkan rekan setimnya, Lando Norris, di Q3.
Pembalap McLaren Oscar Piastri mencatatkan waktu 1 menit 11,546 detik di sesi kualifikasi ketiga (Q3), unggul 0,209 detik dari rekan setimnya, Lando Norris,
Max Verstappen mengakhiri GP Austria setelah ditabrak pembalap Mercedes, Kimi Antonelli di tikungan ketiga lap pertama.
Bagi Quartararo, balapan menjadi lebih buruk karena long-lap penalty, tetapi secara umum ia kecewa dengan akhir pekan Yamaha di Austria.
Kemenangan ini merupakan kemenangan ketujuh Francesco Bagnaia di musim ini yang sekaligus membuatnya kembali mengakuisisi puncak klasemen sementara MotoGP.
Marquez berusaha keras untuk mendapatkan finis terbaik dan pada akhirnya ia mendapatkan posisi keempat setelah mendahului Marco Bezzecchi dan Brad Binder pada fase akhir balapan GP Austria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved