Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PP PBSI memutuskan untuk menduetkan dua pemain spesialis ganda putra, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, guna tampil dalam rangkaian tiga turnamen Asia yang digelar pada Juli hingga awal Agustus.
Pelatih ganda putra, Antonius Budi Ariantho, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil sebagai respons atas ketidakhadiran dua pasangan utama karena faktor cedera dan urusan keluarga.
"Alasannya karena Daniel Marthin masih harus menjalani pemulihan cedera, sementara Muhammad Rian Ardianto akan break untuk urusan keluarga. Jadi saya memutuskan memasangkan Fajar dan Fikri agar keduanya tetap merasakan suasana pertandingan,” ujar Anton di Jakarta, Jumat.
Pasangan baru ini dijadwalkan memulai kiprah internasional mereka dalam ajang BWF World Tour Super 750 Jepang Terbuka 2025 yang akan berlangsung pada 15–20 Juli. Setelah itu, mereka akan melanjutkan ke Tiongkok Terbuka (Super 1000) pada 22–27 Juli, dan kemudian tampil di Macau Terbuka (Super 300) pada 29 Juli–3 Agustus.
Meski belum pernah turun bersama di turnamen resmi internasional, Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Saat ini, Fajar masih berjuang di Indonesia Terbuka 2025 bersama pasangannya, Rian. Mereka berhasil lolos ke babak perempat final dan akan menghadapi pasangan Tiongkok, Huang Di/Liu Yang, pada Jumat untuk memperebutkan tiket semifinal.
Sementara itu, Fikri dan Daniel terpaksa absen di Indonesia Terbuka setelah Daniel mengalami cedera lutut kiri saat memperkuat Indonesia di Piala Sudirman 2025 di Xiamen, Tiongkok, akhir April lalu.
“Hasil pemeriksaan MRI menunjukkan Daniel mengalami cedera pada tulang rawan lutut kiri. Untuk pemulihan dan penguatan dibutuhkan waktu 1–3 bulan, sehingga pasangan Fikri/Daniel juga ditarik dari Singapura Terbuka dan Indonesia Terbuka,” kata Eng Hian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. (Ant/I-3)
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Pertemuan di babak 16 besar ini menjadi yang kedua beruntun bagi kedua pasangan di arena BWF World Tour.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved