Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JAKSA Agung Muda Intelijen (JAMIntel) Kejaksaan Agung Prof Reda Manthovani meraih anugerah gelar kehormatan Grand Master Taekwondo (The Honorary 6th Dan) dari Kukkiwon, markas taekwondo dunia.
Organisasi dari Distrik Gangnam-gu Seoul ini didirikan pemerintah Korea Selatan sejak 1972 sebagai pusat pengembangan taekwondo termasuk menerbitkan peringkat, promosi sabuk hitam (Dan), hingga sertifikasi dalam bidang taekwondo.
Gelar The Honorary 6th Dan yang sering disebut Grand Master atau Kudanja yang didapatkan Reda Manthovani ini diserahkan langsung oleh Presiden Kukkiwon Dongsup Lee, pada sebuah upacara penuh makna di Korea Selatan, baru-baru ini.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas di Indonesia. "Saya senang sekali mendapatkan penghargaan ini sehingga jadi motivasi saya mengembangkan taekwondo di Indonesia," ucap Reda.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kukkiwon yang sudah memberikan kesempatan memperoleh gelar kehormatan tersebut. “Semoga semangat taekwondo terus menginspirasi dan menyatukan kita semua,” tuturnya.
Perjalanan Reda Manthovani di dunia taekwondo bukan hal baru. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai olahraga bela diri asal Korea tersebut.
Ketertarikannya pada taekwondo sudah dimulai sejak duduk di bangku SMA. Kecintaannya kemudian berlanjut hingga ia menorehkan prestasi gemilang sebagai atlet terbaik dalam kejuaraan nasional antarperguruan tinggi pada 1990.
Pengalaman sebagai atlet membentuk pemahaman mendalamnya tentang filosofi dan semangat taekwondo. Tidak hanya aktif sebagai praktisi, Reda juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan taekwondo di tingkat akar rumput.
Buktinya, belum lama ini ia menggelar turnamen Exhibition Para Taekwondo Kyorugi & Poomsae dengan tajuk Prof Reda Manthovani Cup 2025. Acara ini menunjukkan perhatiannya pada inklusivitas dan pengembangan taekwondo bagi semua kalangan, khususnya atlet disabilitas.
Gelar Master Kehormatan dari Kukkiwon ini tidak hanya jadi kebanggaan pribadi bagi Reda Manthovani, tetapi juga pengakuan global bagi dedikasi dan kerja kerasnya memajukan taekwondo di Indonesia. (H-2)
Kerja sama dilakukan untuk peningkatan capaian prestasi atlet Indonesia ke multievent dunia melalui cabang olahraga taekwondo.
Orangtua bisa mengarahkan anak untuk menghindari dan menolak pemberian orang yang tidak dikenal serta memberikan latihan bela diri dasar.
Juara dunia dua kali itu menegaskan ini akan menjadi Olimpiade terakhirnya karena cedera.
Inkubator bisnis didukung kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, KONI Jawa Barat, dan PT SAB Indo Industries
PT Bank JTrust Indonesia (J Trust Bank) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (Pengcab TI) Kabupaten Bogor.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
PELUANG kerja bagi penyandang autisme di Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orangtua mengalami kebingungan mencari pekerjaan untuk anaknya yang autisme.
Agni Project adalah inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas di Yogyakarta yang terinspirasi dari komunitas UMKM kreatif di kota asal Tiara.
Ia menegaskan pentingnya menjadikan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas sebagai gerakan nyata, bukan sekadar retorika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved