Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
FAJAR Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyatakan kesiapannya untuk bisa mengembalikan kejayaan Merah Putih, khususnya ganda putra di BWF World Tour Super 1000 Indonesia Terbuka 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 3-8 Juni.
"Kalau bicara masalah target, semua pemain pasti ingin yang terbaik yaitu juara. Saya dan Rian di Indonesia Open paling bagus baru sampai semifinal, jadi ada target pribadi untuk bisa meraih hasil maksimal meskipun tidak mudah," kata Fajar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (7/5).
Fajar/Rian belum pernah merasakan podium tertinggi di turnamen bergengsi tersebut. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal pada edisi 2017 (ketika berlabel Super Series Premier) dan 2018 (Super 1.000).
Pada 2018, langkah mereka terhenti di babak empat besar setelah kalah dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan skor 21-13 dan 21-10.
Sementara tahun lalu, mereka harus tersingkir di babak pertama setelah kalah dari wakil Merah Putih lainnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dengan skor 14-21 dan 17-21.
Adapun wakil Merah Putih kali terakhir berjaya di Indonesia Terbuka pada edisi 2021 melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sejak saat ini, belum ada wakil Indonesia yang meraih podium tertinggi di hadapan pendukung di Istora.
Fajar mengatakan, persaingan di sektor ganda putra saat ini sangat merata, sehingga dibutuhkan kerja keras, konsistensi, serta dukungan tim untuk mencapai hasil terbaik.
"Ganda putra itu sekarang merata. Kami ingin target maksimal, tapi tentu harus ada usaha dari kami dan seluruh tim agar bisa melangkah sejauh mungkin," ujarnya.
Fajar juga mengajak para penggemar bulu tangkis untuk memenuhi tribun Istora demi memberikan dukungan langsung kepada para atlet nasional. Menurutnya, kehadiran penonton akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain di lapangan.
"Dengan harga tiket yang terjangkau, saya berharap para pecinta bulu tangkis bisa datang langsung dan mendukung atlet di Istora. Itu sangat memengaruhi mental kami di lapangan. Yang pasti, semua atlet ingin menang dan juara, dan kami akan berusaha untuk itu," katanya.
Indonesia Terbuka 2025 menjadi salah satu turnamen bergengsi dalam kalender BWF, dengan total hadiah sebesar US$1,45 juta (sekitar Rp23,9 miliar).
Ketua Panitia Penyelenggara Armand Darmadji mengatakan turnamen tahun ini menghadirkan sejumlah inovasi, termasuk penggunaan karpet lapangan berwarna biru.
Selain itu, PBSI menyediakan tiga kategori tiket, yakni VIP, Kategori 1, dan Kategori 2, dengan rentang harga mulai dari Rp50.000 hingga Rp1.000.000.
Harga tersebut paling terjangkau dibanding dengan tiga turnamen dengan level serupa seperti Malaysia Terbuka, All England, dan Tiongkok Terbuka. (Ant/Z-1)
Daniel Marthin mengalami cedera lutut kiri saat tampil di sektor ganda putra bersama Muhammad Shohibul Fikri di ajang beregu campuran Piala Sudirman.
Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior 2025 akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori beregu pada 18-22 Juli dan kategori perorangan pada 23-27 Juli.
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Atmosfer Istora Senayan, Minggu (8/6/2025), akan menjadi saksi harapan terakhir Indonesia di ajang Indonesia Open 2025.
Ganda putra Sabar/Reza menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang akan tampil di final Indonesia Open 2025.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved