Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
REKTOR Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Nurhasan, menyampaikan bahwa pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa catatan selama event olahraga tingkat nasional itu berlangsung.
“Pelaksanaan PON 2024 di Aceh-Sumut baru saja selesai dan menurut saya, acara tersebut secara umum berjalan dengan lancar. PON ini memperlihatkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam mendukung event olahraga nasional terbesar di Indonesia,” ucap Hasan, panggilan akrab Nurhasan, dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu (5/10).
“Banyak prestasi baru yang dicapai oleh para atlet, dan ini menunjukkan kemajuan dalam dunia olahraga Indonesia,” ujarnya.
Baca juga : NTB-NTT Resmi Jadi Tuan Rumah PON 2028
Hasan mengakui, banyak kritik dan catatan dalam penyelenggaraan PON di dua provinsi itu. Salah satu yang harus segera diselesaikan adalah soal standar minimal sarana dan prasarana.
“Namun, masih ada beberapa catatan penting terkait penyelenggaraan, terutama dalam hal fasilitas dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan para atlet dan penonton. Standar minimal sarana dan prasarana utama serta pendukung perlu dibuat dan dievaluasi oleh PB PON,” katanya.
Selain itu, Hasan pun menyambut baik soal PON diadakan di dua provinsi. Diketahui, PON Aceh Sumut merupakan PON pertama dengan dua tuan rumah.
Baca juga : NTB-NTT Bertekad Hadirkan PON Yang Sportif
“Penunjukan lebih dari satu provinsi sebagai tuan rumah PON 2024 adalah langkah yang inovatif dan positif. Dengan menggabungkan dua provinsi, beban penyelenggaraan dapat dibagi, sehingga masing-masing provinsi dapat fokus pada cabang olahraga tertentu,” katanya.
Selain memperkuat kerjasama antar daerah, dua tuan rumah dapat mempercepat pembangunan keolahragaan di provinsi tersebut. Tapi ada tantangan dalam model dua tuan rumah itu.
“Tantangan terbesar dari model ini adalah koordinasi antara provinsi dan distribusi sumber daya yang adil. Jika koordinasinya baik, model ini bisa menjadi solusi efektif untuk PON di masa depan. Beberapa masalah teknis seperti transportasi antar venue dan sinkronisasi jadwal pertandingan di kedua lokasi sempat muncul, meskipun akhirnya dapat diatasi, ujarnya.
Baca juga : NTB akan Gandeng NTT Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah PON 2028
“Selain itu, jarak antar kota tuan rumah yang cukup jauh juga mempengaruhi efisiensi pergerakan atlet dan ofisial,” katanya.
Hasan optimistis model dua tuan rumah memiliki potensi untuk dikembangkan. Belajar dari PON Aceh Sumut, PON 2028 di NTB dan NTT perlu lebih baik persiapannya.
“Secara keseluruhan, konsep tuan rumah bersama ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan, dengan catatan bahwa perencanaan dan koordinasi harus lebih matang agar penyelenggaraan di masa depan dapat lebih lancar dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pihak,” ujarnya. (Z-6)
WAKIL Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan membuka secara resmi Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juli 2025.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Tari Ou Balumba atau Tari Memanggil Gelombang merupakan warisan budaya masyarakat pesisir Dompu yang menggambarkan kesempurnaan hidup yang diberkahi oleh datangnya gelombang laut
WARGA Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan peningkatan keterampilan digital atau digital skill.
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved