Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

NTB dan NTT Harus Persiapkan PON 2028 dengan Baik

Budi Ernanto
05/10/2024 20:53
NTB dan NTT Harus Persiapkan PON 2028 dengan Baik
Kontingen NTB dan NTT mengikuti defile PON 2020. Kedua provinsi itu akan menjadi tuan rumah PON 2028.(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

REKTOR Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Nurhasan, menyampaikan bahwa pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) berjalan dengan lancar. Meskipun ada beberapa catatan selama event olahraga tingkat nasional itu berlangsung. 

“Pelaksanaan PON 2024 di Aceh-Sumut baru saja selesai dan menurut saya, acara tersebut secara umum berjalan dengan lancar. PON ini memperlihatkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam mendukung event olahraga nasional terbesar di Indonesia,” ucap Hasan, panggilan akrab Nurhasan, dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu (5/10).

“Banyak prestasi baru yang dicapai oleh para atlet, dan ini menunjukkan kemajuan dalam dunia olahraga Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : NTB-NTT Resmi Jadi Tuan Rumah PON 2028

Hasan mengakui, banyak kritik dan catatan dalam penyelenggaraan PON di dua provinsi itu. Salah satu yang harus segera diselesaikan adalah soal standar minimal sarana dan prasarana. 

“Namun, masih ada beberapa catatan penting terkait penyelenggaraan, terutama dalam hal fasilitas dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan para atlet dan penonton. Standar minimal sarana dan prasarana utama serta pendukung perlu dibuat dan dievaluasi oleh PB PON,” katanya. 

Selain itu, Hasan pun menyambut baik soal PON diadakan di dua provinsi. Diketahui, PON Aceh Sumut merupakan PON pertama dengan dua tuan rumah. 

Baca juga : NTB-NTT Bertekad Hadirkan PON Yang Sportif

“Penunjukan lebih dari satu provinsi sebagai tuan rumah PON 2024 adalah langkah yang inovatif dan positif. Dengan menggabungkan dua provinsi, beban penyelenggaraan dapat dibagi, sehingga masing-masing provinsi dapat fokus pada cabang olahraga tertentu,” katanya. 

Selain memperkuat kerjasama antar daerah, dua tuan rumah dapat mempercepat pembangunan keolahragaan di provinsi tersebut. Tapi ada tantangan dalam model dua tuan rumah itu. 

“Tantangan terbesar dari model ini adalah koordinasi antara provinsi dan distribusi sumber daya yang adil. Jika koordinasinya baik, model ini bisa menjadi solusi efektif untuk PON di masa depan. Beberapa masalah teknis seperti transportasi antar venue dan sinkronisasi jadwal pertandingan di kedua lokasi sempat muncul, meskipun akhirnya dapat diatasi, ujarnya.

Baca juga : NTB akan Gandeng NTT Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah PON 2028

“Selain itu, jarak antar kota tuan rumah yang cukup jauh juga mempengaruhi efisiensi pergerakan atlet dan ofisial,” katanya.

Hasan optimistis model dua tuan rumah memiliki potensi untuk dikembangkan. Belajar dari PON Aceh Sumut, PON 2028 di NTB dan NTT perlu lebih baik persiapannya. 

“Secara keseluruhan, konsep tuan rumah bersama ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan, dengan catatan bahwa perencanaan dan koordinasi harus lebih matang agar penyelenggaraan di masa depan dapat lebih lancar dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pihak,” ujarnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya