Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
NOVAK Djokovic berharap kasus doping yang melibatkan petenis nomor satu dunia saat ini Jannik Sinner dapat diselesaikan secepatnya, ketika petenis Serbia itu kembali menyesalkan ketidakkonsistenan sistem antidoping tenis.
Sinner gagal dalam dua tes doping pada Maret tetapi dibebaskan dari tuduhan dan diizinkan untuk terus bermain oleh otoritas tenis.
Namun, Badan Antidoping Dunia (WADA), Sabtu (28/9) mengatakan mereka telah mengajukan banding dan meminta larangan bermain hingga dua tahun.
Baca juga : Jannik Sinner Lolos dari Hukuman Usai Gagal Tes Doping
Djokovic, sebelumnya, mengatakan ia dapat 'memahami sentimen banyak pemain' yang mempertanyakan apakah peringkat Sinner melindunginya.
Berbicara dalam konferensi pers di Shanghai Masters, mantan petenis nomor satu dunia itu mengakui itu pasti 'sangat sulit' bagi Sinner.
"Saya pikir sudah sangat jelas bahwa kita memiliki sistem yang tidak berjalan dengan baik. Terlalu banyak inkonsistensi, terlalu banyak badan pengurus yang terlibat dan, Anda tahu, seluruh kasus ini sama sekali tidak membantu olahraga kita," keluh petenis berusia 37 tahun itu, dikutip Kamis (3/10).
Baca juga : Jannik Sinner Gusur Novak Djokovic dari Peringkat Satu Dunia
"Apa pun yang akan terjadi pada akhirnya, saya hanya berharap ini dapat diselesaikan secepatnya," lanjutnya.
Pihak berwenang tenis menerima penjelasan Sinner bahwa sejumlah kecil steroid secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuhnya dari seorang fisioterapis yang menggunakan semprotan yang mengandung steroid untuk mengobati luka, kemudian memberikan pijat dan terapi olahraga kepada dirinya.
Banding WADA telah menghidupkan kembali kasus tersebut, sementara Sinner mengatakan ia tidak bisa tidur karena masalah tersebut.
Baca juga : Jannik Sinner belum Ingin Disejajarkan dengan Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz
Petenis berusia 23 tahun itu telah mengatasi kontroversi tersebut untuk
memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka, serta melaju ke final Tiongkok Terbuka, menghadapi petenis nomor tiga dunia Carlos Alcaraz.
"Sungguh mengagumkan apa yang telah dilakukan (Sinner) dalam seluruh proses yang telah terjadi, bahwa ia bermain pada level yang sangat tinggi," kata Djokovic.
Baik Sinner maupun Alcaraz juga akan menuju Shanghai untuk Masters, saat mereka dan Djokovic termasuk di antara para favorit.
Baca juga : Novak Djokovic dan Jannik Sinner ke Perempat Final Monte Carlo
Petenis Serbia itu mengincar gelar tunggal ke-100 -- yang menurutnya merupakan 'motivasi tambahan' -- tetapi mengakui ia 'harus mengejar ketertinggalan' karena ia belum banyak bermain di turnamen akhir-akhir ini.
"Semoga saya dapat memanfaatkan kesegaran itu, dan juga pengalaman serta kesuksesan masa lalu yang saya miliki," ujar Djokovic.
Djokovic adalah juara empat kali di Shanghai, tetapi tidak bermain di turnamen tersebut selama lima tahun terakhir. (Ant/Z-1)
Alexander Zverev mengonversi empat dari enam break point yang diperolehnya dalam pertandingan head to head pertamanya dengan Corentin Moutet di Stuttgart Terbuka.
Daniil Medvedev mengalahkan Adrian Mannarino di Libema Terbuka dengan skor 7-6 (6) dan 6-4.
Podcast itu akan menampilkan Serena Williams dan Venus Williams sebagai pembawa acara bersama, mewawancarai tamu.
Pasangan Aldila Sutjiadi/Eri Hozumi melaju ke semifinal Libema Terbuka usai lawan mereka Elena-Gabriela Ruse/Magali Kempen mengundurkan diri.
Murray dan Djokovic pernah bekerja sama selama enam bulan, dimulai pada November 2024.
Jannik Sinner tampak bergerak menuju kemenangan, unggul dua set dan satu break di set ketiga, lalu memimpin 5-3 di set keempat. Namun, Carlos Alcaraz bangkit dan menang.
Jannik Sinner menang 6-3, 6-4 atas Mariano Navone di Italian Open, menandai comeback emosional usai skorsing doping tiga bulan.
Jannik Sinner akan memainkan turnamen keduanya tahun ini dan yang pertama sejak memenangi Australia Terbuka di Roma.
Petenis Italia berusia 23 tahun yang menjadi juara Australia Terbuka, Januari lalu, Jannik Sinner, tidak bisa bermain tenis mulai 9 Februari hingga 4 Mei mendatang.
PETENIS nomor satu dunia, Jannik Sinner telah mencapai kesepakatan dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), mengakui sebagian tanggung jawabnya atas kesalahan yang dibuat oleh timnya.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA), baru saja, melakukan tes doping kepada Mykhailo Mudryk dan mendapati winger Chelsea tersebut positif menggunakan meldonium.
Iga Swiatek, petenis Polandia peringkat 2 dunia dan pemenang lima gelar grand slam, menerima skorsing satu bulan setelah dinyatakan positif menggunakan trimetazidine, zat terlarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved