Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
NOVAK Djokovic berharap kasus doping yang melibatkan petenis nomor satu dunia saat ini Jannik Sinner dapat diselesaikan secepatnya, ketika petenis Serbia itu kembali menyesalkan ketidakkonsistenan sistem antidoping tenis.
Sinner gagal dalam dua tes doping pada Maret tetapi dibebaskan dari tuduhan dan diizinkan untuk terus bermain oleh otoritas tenis.
Namun, Badan Antidoping Dunia (WADA), Sabtu (28/9) mengatakan mereka telah mengajukan banding dan meminta larangan bermain hingga dua tahun.
Baca juga : Jannik Sinner Lolos dari Hukuman Usai Gagal Tes Doping
Djokovic, sebelumnya, mengatakan ia dapat 'memahami sentimen banyak pemain' yang mempertanyakan apakah peringkat Sinner melindunginya.
Berbicara dalam konferensi pers di Shanghai Masters, mantan petenis nomor satu dunia itu mengakui itu pasti 'sangat sulit' bagi Sinner.
"Saya pikir sudah sangat jelas bahwa kita memiliki sistem yang tidak berjalan dengan baik. Terlalu banyak inkonsistensi, terlalu banyak badan pengurus yang terlibat dan, Anda tahu, seluruh kasus ini sama sekali tidak membantu olahraga kita," keluh petenis berusia 37 tahun itu, dikutip Kamis (3/10).
Baca juga : Jannik Sinner Gusur Novak Djokovic dari Peringkat Satu Dunia
"Apa pun yang akan terjadi pada akhirnya, saya hanya berharap ini dapat diselesaikan secepatnya," lanjutnya.
Pihak berwenang tenis menerima penjelasan Sinner bahwa sejumlah kecil steroid secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuhnya dari seorang fisioterapis yang menggunakan semprotan yang mengandung steroid untuk mengobati luka, kemudian memberikan pijat dan terapi olahraga kepada dirinya.
Banding WADA telah menghidupkan kembali kasus tersebut, sementara Sinner mengatakan ia tidak bisa tidur karena masalah tersebut.
Baca juga : Jannik Sinner belum Ingin Disejajarkan dengan Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz
Petenis berusia 23 tahun itu telah mengatasi kontroversi tersebut untuk
memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka, serta melaju ke final Tiongkok Terbuka, menghadapi petenis nomor tiga dunia Carlos Alcaraz.
"Sungguh mengagumkan apa yang telah dilakukan (Sinner) dalam seluruh proses yang telah terjadi, bahwa ia bermain pada level yang sangat tinggi," kata Djokovic.
Baik Sinner maupun Alcaraz juga akan menuju Shanghai untuk Masters, saat mereka dan Djokovic termasuk di antara para favorit.
Baca juga : Novak Djokovic dan Jannik Sinner ke Perempat Final Monte Carlo
Petenis Serbia itu mengincar gelar tunggal ke-100 -- yang menurutnya merupakan 'motivasi tambahan' -- tetapi mengakui ia 'harus mengejar ketertinggalan' karena ia belum banyak bermain di turnamen akhir-akhir ini.
"Semoga saya dapat memanfaatkan kesegaran itu, dan juga pengalaman serta kesuksesan masa lalu yang saya miliki," ujar Djokovic.
Djokovic adalah juara empat kali di Shanghai, tetapi tidak bermain di turnamen tersebut selama lima tahun terakhir. (Ant/Z-1)
Venus Williams, memastikan dirinya kembali tampil di AS Terbuka 2025 pada usia 45 tahun.
Setelah meraih gelar di Cincinnati Terbuka, Carlos Alcaraz akan memulai perjalanannya di turnamen major lapangan keras, AS Terbuka, melawan petenis AS Reilly Opelka.
Aryna Sabalenka memenangi gelar Grand Slam ketiganya di AS Terbuka 2024, mengalahkan Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 di final tunggal putri.
Bertanding di laga final kualifikasi AS Terbuka, Janice Tjan sukses menumbangkan unggulan ketiga babak kualifikasi Aoi Ito dengan kemenangan dominan 6-1 dan 6-2.
Bertanding di babak kedua kualifikasi, Jumat (22/8) WIB, Janice Tjen sukses menundukkan petenis Polandia Maja Chwalinska dengan skor ketat 7-5 dan 7-5.
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Setelah kontraknya diputus oleh Juventus pada November 2024, Pogba resmi menjadi agen bebas.
Jannik Sinner menang 6-3, 6-4 atas Mariano Navone di Italian Open, menandai comeback emosional usai skorsing doping tiga bulan.
Jannik Sinner akan memainkan turnamen keduanya tahun ini dan yang pertama sejak memenangi Australia Terbuka di Roma.
Petenis Italia berusia 23 tahun yang menjadi juara Australia Terbuka, Januari lalu, Jannik Sinner, tidak bisa bermain tenis mulai 9 Februari hingga 4 Mei mendatang.
PETENIS nomor satu dunia, Jannik Sinner telah mencapai kesepakatan dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), mengakui sebagian tanggung jawabnya atas kesalahan yang dibuat oleh timnya.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA), baru saja, melakukan tes doping kepada Mykhailo Mudryk dan mendapati winger Chelsea tersebut positif menggunakan meldonium.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved