Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
YAMAHAmengalami akhir pekan yang sulit lagi di GP Austria, finis di luar perolehan poin dengan kedua pembalap.
Fabio Quartararo terlihat cukup kompetitif untuk Yamaha di FP2, di mana ia finis di posisi kelima. Namun, ketika berganti dengan ban baru, Yamaha tidak mampu memanfaatkan grip tambahan, dan baik Quartararo maupun Alex Rins mengalami kesulitan di babak kualifikasi dan tahap awal balapan.
Bagi Quartararo, balapan menjadi lebih buruk karena long-lap penalty, tetapi secara umum ia kecewa dengan akhir pekan Yamaha di Austria.
Baca juga : Duet Pembalap Yamaha Siap Bangkit di GP Austria
"Ini jelas merupakan akhir pekan yang buruk bagi kami. Kami berharap lebih, terutama dari balapan hari ini. Kami finis terlalu jauh dari pembalap teratas, jadi kami harus bekerja keras, karena kami perlu mengubahnya untuk masa depan," kata Quartararo mengutip Crash, (21/8).
Sementara itu, Alex Rins berjuang dengan mengangkat bagian belakang motornya sepanjang balapan, dan hanya mampu menempati posisi ke-16 dalam balapan tersebut.
“Itu adalah balapan yang sangat, sangat sulit. Sangat sulit untuk menyelesaikan balapan. Pertama-tama, karena kondisi cuaca yang hangat, dan kedua karena saya sedikit kesulitan dengan motor," kata Rins.
Baca juga : Alex Rins Mengaku Siap Kembali Balapan di GP Austria
"Lebih sedikit dari kemarin, karena kami melakukan sedikit perbaikan pada pengaturan, tetapi tetap saja sulit untuk menjaga ban belakang tetap di aspal. Saat ban belakang terangkat, kami perlu mengendalikan rem depan, jadi kami mengalami sedikit penguncian."
Setidaknya ada sedikit hal positif bagi Rins, yang menyelesaikan balapan pertamanya setelah absen sejak mengalami high-side di akhir pekan Dutch TT.
“Namun, saya sangat bangga dengan diri saya sendiri. Saya menunjukkan bahwa saya dapat mengatasi saat-saat sulit dengan kerja keras dan konsistensi. Jadi, saya menantikan tes privat di Misano. Saya siap bekerja," sebutnya.
Baca juga : Fabio Quartararo Akui Punya Kesempatan Pindah sebelum Memutuskan Tetap di Yamaha
Bagi manajer tim Monster Energy Yamaha MotoGP, Maio Meregalli, tidak banyak ruang untuk hal positif seperti itu.
"Hari itu adalah hari yang tidak akan terlupakan. Hari itu seperti cerminan dari balapan Sprint kemarin. Kami tidak menyangka akan mengalami akhir pekan yang sulit. Álex tampil bagus di tengah cuaca panas hari ini, terutama mengingat kondisinya," kata Meregalli.
“Fabio mengawali balapan dengan baik, tetapi tidak mampu mempertahankan posisinya, dan penalti long-lap mengakhiri peluangnya untuk memperebutkan poin. Selain itu, tidak banyak yang bisa dikatakan."
"Kita perlu benar-benar memahami apa yang menyebabkan performa buruk ini. GP Aragon akan berlangsung dalam dua minggu, tetapi pertama-tama kita akan menjalani tes privat di Misano minggu depan."
"Kami akan mengevaluasi berbagai komponen dan, jika hasilnya bagus, kami bermaksud untuk membawa komponen tersebut langsung ke Aragon." (Ndf)
Setelah memimpin 11 putaran pertama balapan GP Inggris yang dimulai kembali di Silverstone, Fabio Quartararo mengatakan sangat menyedihkan kalah karena masalah teknis.
MESKI berhasil mengamankan posisi start terdepan di Grand Prix Inggris 2025, pembalap Yamaha Fabio Quartararo menyatakan dirinya tidak bisa optimis menghadapi balapan utama MotoGP Inggris.
MOTOGP Inggris 2025 akan mencapai puncaknya dengan sesi main race yang dijadwalkan berlangsung Minggu, (25/5), pukul 19.00 WIB di Sirkuit Silverstone.
Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mencatat hattrick pole position pada MotoGP musim ini. Pembalap asal Prancis itu menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi GP Inggris.
Pembalap Fabio Quartararo menyebut Yamaha sedikit melakukan perubahan dengan motornya selepas gelaran Grand Prix Qatar.
Fairing baru membuat Quartararo semakin cocok dengan tunggangannya.
Kemenangan ini merupakan kemenangan ketujuh Francesco Bagnaia di musim ini yang sekaligus membuatnya kembali mengakuisisi puncak klasemen sementara MotoGP.
Marquez berusaha keras untuk mendapatkan finis terbaik dan pada akhirnya ia mendapatkan posisi keempat setelah mendahului Marco Bezzecchi dan Brad Binder pada fase akhir balapan GP Austria.
Martin mengakui bahwa Bagnaia berada di level yang lebih baik darinya di MotoGP saat ini, tetapi ia yakin dapat melakukan perlawanan pada putaran berikutnya di GP Aragon.
Kemenangan di balapan utama GP Austria sekaligus menyempurnakan akhir pekan Francesco Bagnaia di Austria, setelah sehari sebelumnya mengklaim podium tertinggi di ajang sesi Sprint Race.
Optimisme itu tidak lepas dari Francesco Bagnaia yang berhasil menyamakan jumlah poin klasemen sementara dengan rival terdekatnya yaitu Jorge Martin (Prima Pramac).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved