Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JANNIK Sinner berjuang secara fisik saat menelan kekalahan di perempat final Montreal, namun petenis Italia itu menghilangkan kekhawatiran para penggemar menjelang Cincinnati Terbuka di mana ia menjadi unggulan teratas.
"Saya merasa cukup baik. Tentu saja saya menghabiskan hampir satu minggu tanpa berlatih sebelumnya dan kemudian setelah bermain selama dua, tiga hari berturut-turut, sedikit lebih lama dari biasanya, (yang) dapat (memiliki) dampak potensial pada pinggul," kata Sinner seperti dilansir dari Antara, Selasa (13/4).
"Tapi saya tidak takut. Saya merasa nyaman dengan pinggul saya, dan saya tak sabar untuk kembali ke lapangan di sini."
Baca juga : Carlos Alcaraz Fokus Kejar Peringkat 1 pada Akhir Musim
Sinner menonjol di paruh pertama musim ini, memenangi gelar major pertamanya di Australian Open sebelum menjadi petenis putra terbaik dunia untuk pertama kalinya pada Juni.
Salah satu tujuan utama petenis Italia itu musim ini adalah sukses di Olimpiade Paris 2024, yang tidak dapat ia ikuti setelah didiagnosis menderita radang amandel. "Tahun ini saya merasa seperti itu karena saya bermain bagus, juga di Paris, di Roland Garros, dan mengetahui bahwa ada Olimpiade sehingga saya bisa bermain bagus di lapangan itu atau cukup baik, mencoba memberi diri saya kesempatan untuk meraih medali," kata Sinner.
"Tapi terkadang Anda harus menerima kenyataan. Tentunya terlintas juga di benak Anda setelah sekarang Anda melewatkannya karena ingin mempersiapkannya. Tapi itu semua adalah bagian dari olahraga, dan saya juga harus bahagia dengan apa yang saya miliki, tidak selalu melihat hal-hal negatif."
Baca juga : Jannik Sinner Mundur dari Olimpiade Paris Karena Sakit
"Saya yakin musim saya berjalan dengan sangat positif, dan kami terus mengembangkannya," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Di penghujung 2022, Sinner melaju ke ATP Finals dan berhasil mengimbangi permainan Novak Djokovic. Pada 2024, ia membuktikan dirinya mampu secara konsisten mengalahkan petenis terbaik dunia itu untuk memperebutkan gelar major
"Kita semua mempunyai keraguan. Kadang-kadang, bahkan sebelum saya memenangi Grand Slam, saya memiliki keraguan apakah saya bisa memenangi Grand Slam atau tidak. Dan kemudian Anda mencapai titik di mana Anda memenanginya," kata Sinner.
Baca juga : Jannik Sinner Batal Tampil di Olimpiade Paris 2024 karena Radang Amandel
"Setelah itu, dalam benak Anda, Anda tahu bahwa Anda bisa melakukannya, namun Anda masih harus bekerja keras untuk itu."
Sinner telah memegang peringkat 1 dunia selama lebih dari 10 pekan. Dia ingin terus berkembang untuk mencoba tetap menjadi yang teratas dalam olahraga tenis.
"Jika Anda hanya ingin mempertahankan posisi, maka Anda harus meningkatkannya. Dan jika Anda ingin menjadi lebih baik, maka Anda harus meningkat lebih dari yang lain," kata Sinner.
Baca juga : Djokovic Sabet Rekor Kemenangan di ATP Finals dan Semangat Menuju Olimpiade Paris 2024
"Saya pikir ini adalah keseimbangan yang baik antara seberapa banyak usaha yang Anda lakukan dan seberapa besar kualitas yang dapat Anda berikan dalam pekerjaan tersebut."
Pemenang empat gelar musim ini tersebut secara historis tidak unggul di Cincinnati, di mana ia mencatatkan menang kalah 3-3. Namun unggulan teratas itu akan mencoba membalikkan keadaan. "Di sini biasanya saya sedikit kesulitan untuk bermain karena
kondisinya, tapi saya menantikan reaksi saya tahun ini, karena ini adalah ujian yang hebat bagi saya," kata Sinner.
"Saya yakin turnamen ini bisa memberi Anda kepercayaan diri yang besar untuk menghadapi US Open yang merupakan Grand Slam terakhir sepanjang tahun. Jadi menurut saya, ini adalah turnamen yang sangat penting."
"Kami menjalani hari demi hari. Hari ini adalah hari latihan pertama saya. Mari kita lihat bagaimana rasanya... Saya punya beberapa hari untuk bersiap dan mudah-mudahan bisa menunjukkan permainan yang bagus." (Z-6)
peserta kejurnas berasal dari Aceh hingga Kalimantan serta Jawa.
Wozniacki memberikan pujian khusus kepada penjaga gawang Kasper Schmeichel yang melakukan sejumlah penyelamatan gemilang.
KEGEMBIRAAN kembali menghampiri legenda tenis Spanyol, Rafael Nadal.
Juara Amerika Serikat (AS) terbuka itu datang ke Sydney untuk memimpin tim Rusia, yang didera badai cedera dan covid-19, demi mempertahankan gelar.
Shapovalov dipastikan bakal bertemu Nadal untuk kelima kalinya lewat kemenangan 6-3, 7- 6 (5), dan 6-3 atas peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Jerman itu.
Murray sukses membalaskan dendam setelah Daniel menyingkirkannya dari Australia Tebruka, Januari lalu.
Didit Hediprasetyo mengambil inspirasi dari beskap Raden Saleh untuk seragam defile itu.
Kekalahan dari Taiwan membuat timnas putri Indonesia menjadi juru kuci Grup F dengan raihan nol poin dari dua pertandingan.
Henry, yang memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Les Bleus, kesulitan menyamai prestasinya kala menjadi pemain kala alih profesi sebagai pelatih.
Inggris, jika bisa mencapai babak final Liga Negara, akan mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024 untuk tim Britania Raya.
"Saya selalu merasakan gelora Olimpiade. Bersama dengan Piala Dunia, Olimpiade adalah panggung olahraga terbesar di dunia," kata Mbappe.
Timnas Argentina dilaporkan akan berusaha membujuk Lionel Messi, yang kini berusia 36 tahun, untuk bergabung dan tampil di Olimpiade Paris 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved