Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEGENDA MotoGP, Valentino Rossi memberikan pembelaan yang kuat atas status Francesco Bagnaia atau Pecco Bagnaia, dengan datangnya Marc Marquez di Ducati tahun depan.
Marquez dipilih oleh Ducati untuk tim pabrikan mereka pada tahun 2025, yang berarti ia akan berbagi pedok dengan juara MotoGP saat ini, Bagnaia.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Baca juga : Francesco Bagnaia Sebut Bertandem dengan Marc Marquez pada Musim Depan Merupakan Tantangan Baru
“Kedatangan Marc merupakan kejutan bagi semua orang: bagi saya, bagi Pecco, tetapi yang terpenting bagi Jorge Martin,” Rossi mengutip Crash, (24/7).
“Ini pasti akan sulit bagi Pecco karena dia akan memiliki rekan setim yang sangat tidak nyaman, tapi menurut saya dia memiliki segalanya untuk melawannya."
“Secara jurnalistik, saya tahu ini topik yang menarik, tapi Pecco tidak membutuhkan Marquez di timnya untuk membuktikan menjadi yang terkuat."
Baca juga : Marc Marquez Akui Banyak Belajar dari Francesco Bagnaia pada Musim Ini
“Seorang pebalap yang telah memenangkan tiga kejuaraan dunia, dua di antaranya berturut-turut di MotoGP bersama Ducati, tidak memiliki kebutuhan tersebut," imbuhnya.
Bagnaia bisa menjadi juara MotoGP tiga kali jika mampu mempertahankan keunggulannya saat ini di kejuaraan.
Dia unggul 10 poin dari Martin yang berada di posisi kedua di klasemen, menjelang putaran berikutnya di Silverstone.
Baca juga : Ducati segera Umumkan Pendamping Bagnaia untuk Musim Depan
Marquez yang berada di posisi ketiga masih menunggu kemenangan pertamanya dengan Ducati, dan terpaut 56 poin dari penghitungan Bagnaia.
Pemilihan Marquez menciptakan efek domino yang membuat Martin, Enea Bastianini, Marco Bezzecchi dan bahkan tim satelit Pramac keluar dari Ducati.
Setelah pensiunnya Aleix Espargaro, Marquez akan menjadi pembalap MotoGP tertua kedua di grid tahun depan saat ia berbagi garasi dengan Bagnaia.
Dia terpaut satu gelar juara kelas premier dari total yang diraih Rossi, rival beratnya. Namun Marc harus menghadapi Bagnaia, yang merupakan lulusan VR46 Academy, untuk merengkuh gelar juara dunia ketujuh.
Marc Marquez menjadi pembalap ketiga dengan kemenangan terbanyak di MotoGP. Rekor itu ia catat setelah menjadi juara di GP Argentina 2025.
ANAK didik Valentino Rossi, Francesco Bagnaia, telah menyambut rival terberat Marc Marquez, di garasi tim pabrikan Ducati tahun ini.
Salah satu tip dari Rossi untuk Bagnaia ialah jangan mudah termakan perangkap musuh.
Valentino Rossi mengumumkan, ia akan mengurangi keikutsertaan balapan ketahanan mobil di 2025, agar dapat mengikuti lebih banyak grand prix MotoGP bersama tim VR46.
TIM MotoGP Pertamina Enduro VR46 Racing resmi meluncurkan motor baru untuk musim 2025. Peluncuran digelar di Jakarta, Sabtu (25/1).
Francesco Bagnaia tetap bersama skuad pabrikan Ducati hingga 2025, tetapi menghadapi tantangan terberatnya saat juara dunia delapan kali Marc Marquez menjadi rekan setimnya.
Alex Marquez merasa motornya belum mendapat pembaruan dari Ducati.
Seri Aragon menjadi titik balik penting bagi Alex setelah gagal finis di GP Prancis dan hanya menempati posisi kelima di GP Inggris.
Sesuai regulasi, Ducati hanya diizinkan melakukan satu kali pembaruan aerodinamika untuk setiap musim.
Marquez kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Aragon dengan mencetak kemenangan ketujuhnya di lintasan tersebut.
Kemenangan di MotoGP Aragon memperlebar jarak Marc di puncak klasemen MotoGP musim ini.
Alex Marquez mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi keamanan Sirkuit Silverstone setelah mengalami kecelakaan pada start awal MotoGP Inggris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved