Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MANTAN pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii membagikan kisah perjalanan kariernya sebagai seorang atlet melalui buku biografi berjudul Menembus Garis Batas, yang akan diluncurkan pada 29 Juni 2024.
"Sebetulnya tidak pernah terpikir oleh saya bahwa kisah perjalanan hidup saya bakal tertulis dalam sebuah buku biografi. Namun, ternyata cerita-cerita saya mendapat tanggapan luar biasa dan menyentuh banyak hati yang mendengarnya," kata Greysia dalam jumpa pers, Rabu (29/5).
"Itulah mengapa saya memutuskan untuk menuangkan setiap detail perjalanan saya ke dalam sebuah buku, dengan harapan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi banyak orang di luar sana," tambahnya.
Baca juga : Dewi Lestari: Menulis Fiksi Lebih Sulit Ketimbang Biografi
Lewat buku tersebut Greysia mengisahkan banyak cerita yang belum pernah ia sampaikan kepada publik. Mulai dari perjuangan Greysia kecil bersama sang mama yang merupakan ibu tunggal, Evie Pakasi.
Evie, di mata Greysia, adalah sosok teladan yang pertama kali mengajarinya begitu banyak hal, termasuk perjuangan dalam hidup.
Tidak hanya itu, buku ini juga menceritakan berbagai kisah Greysia di balik lapangan, peluh, dan tangis yang berujung senyum di podium juara, termasuk rumitnya polemik antarpemain ganda yang tidak pernah terbayangkan banyak orang.
Baca juga : PB Mansion Sports Box Sabet Medali Perak di Turnamen KJA Open 2023
"Bagi saya, keberhasilan tidak hanya tentang meraih medali emas di Olimpiade. Lebih dari itu, keberhasilan adalah tentang bagaimana saya bisa melampaui batasan diri, dan memberikan dampak positif pada orang lain, salah satunya lewat nilai-nilai yang saya bagikan dalam buku ini," ujar Greysia.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu menegaskan tidak ada jalan pintas menuju ke gelar juara. Menurutnya, atlet memerlukan komitmen dan perjuangan yang tinggi.
Namun, Greysia tetap memberanikan diri bermimpi menjadi juara di pesta olahraga akbar empat tahunan tersebut walaupun ia sempat hampir menyerah bahkan berpikir untuk menggantung raket.
Baca juga : Greysia Polii Ingin Jadi Inspirasi Generasi Muda untuk Meraih Mimpi
Buku biografi itu ditulis dua jurnalis senior Budi Suwarna dan Eko Prabowo. Buku tersebut direncanakan dijual untuk umum serta disumbangkan hingga ke pelosok Tanah Air melalui program amal yang melibatkan berbagai pihak termasuk Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Pustaka Bergerak. Selain itu, sebagian dari keuntungan penjualan buku juga akan disumbangkan.
"Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk memastikan agar distribusi buku Menembus Garis Batas bisa tepat sasaran," kata Project Lead Menembus Garis Batas, Felix Djimin.
"Semoga pesan-pesan dalam buku in bisa membawa perubahan positif pada kehidupan anak bangsa. Kami berharap akses terhadap inspirasi tidak terhalang oleh batasan finansial," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Buku ini hadir sebagai respons atas fenomena pencucian uang yang tidak lagi mengenal batas geografis dan sering kali tak tersentuh oleh hukum nasional yang lemah atau lamban.
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved