Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Neutrogena Dukung Pengembangan Kriket Putri di Indonesia dengan Gelar Kartini Cup

Media Indonesia
19/4/2024 11:25
Neutrogena Dukung Pengembangan Kriket Putri di Indonesia dengan Gelar Kartini Cup
Trofi Kartini Cup(MI/HO)

PRODUK perawatan kulit Neutrogena secara resmi mengumumkan kelanjutan dari dukungan mereka terhadap perkembangan olahraga kriket di Indonesia, khususnya kriket putri. Neutrogenamenjadi sponsor turnamen Kartini Cup 2024. 

Neutrogena berharap Kartini Cup, yang akan digelar mulai 20 April hingga 29 April 2024 itu tidak hanya menjadi panggung bagi para atlet putri muda untuk menunjukkan kemampuan mereka, melainkan juga sebagai ajang yang dapat menyebarkan semangat emansipasi perempuan di bidang olahraga.

Kartini Cup merupakan turnamen kriket putri yang diadakan setiap tahun pada Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan kepada Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional yang dikenang karena perjuangannya dalam memprakarsai emansipasi dan pemberdayaan perempuan Indonesia.

Baca juga : Semangat Kartini Harus Dorong Pencapaian Target Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan di Tanah Air

Skin Health Lead Kenvue Indonesia Zaskia P Setiyasari menjelaskan, “Dengan mendukung turnamen Kartini Cup 2024, Neutrogena Indonesia berharap dapat membantu menghadirkan wadah bagi para perempuan muda di Indonesia untuk menembus batasan sosial, mengasah kemampuan leadership dan team work, serta membangun kepercayaan diri, baik di dalam maupun di luar lapangan kriket.”

Terkait dengan emansipasi dan pemberdayaan perempuan di bidang olahraga, kriker memiliki sejarah manis yang tercermin dalam penyelenggaraan Piala Dunia Kriket Wanita pertama yang diadakan di Inggris pada 1973 atau dua tahun sebelum Piala Dunia Kriket Pria diadakan. Hal itu menandai momen penting dalam sejarah kriket, ketika kontribusi atlet perempuan mendapat pengakuan di panggung internasional.

Kriket pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Awalnya, olahraga ini dimainkan oleh komunitas Eropa di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta (Batavia), Surabaya, dan Bandung. 

Baca juga : Yuk Teladani Sikap Raden Ajeng Kartini

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, minat terhadap kriket, khususnya di kalangan remaja putri di Indonesia mulai mengalami peningkatan. Beberapa klub kriket pun mulai aktif dalam mengadakan program-program untuk merekrut dan melatih atlet kriket putri.

Dalam hal prestasi, Timnas Putri Indonesia pernah menorehkan kebanggaan sebagai peraih medali emas di SEA Games 2023 dan berhasil bermain di Piala Dunia Putri U-19 2023. Pencapaian ini membawa Indonesia berada di peringkat 20 besar dunia.

Ketua Umum Persatuan Kriket Indonesia (PCI), Abhiram Singh Yadav mengatakan, “Penyelenggaraan turnamen tingkat nasional seperti Kartini Cup ini merupakan bagian dari perjuangan membawa tim kriket putri Indonesia dalam mengembangkan kemampuan sekaligus menunjukkan kekuatan mereka. Perjalanan para atlet kriket putri untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yang inspiratif ini dapat membuka pintu bagi generasi penerus untuk berani bermimpi dan mencapai lebih. Bukan tidak mungkin, jika suatu hari nanti, Indonesia melahirkan sosok legendaris seperti Rachael Heyhoe-Flint ataupun Mithali Raj.”

Dengan menggelar turnamen ini, PCI bersama dengan Kenvue, berupaya menghadirkan narasi baru tentang pemberdayaan, ketahanan, dan keunggulan di kalangan perempuan muda di Indonesia. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik