Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gauff Merasa Tekanan di 2024 Berkurang Setelah Jadi Juara AS Terbuka

Basuki Eka Purnama
02/1/2024 12:15
Gauff Merasa Tekanan di 2024 Berkurang Setelah Jadi Juara AS Terbuka
Petenis AS Coco Gauff(AFP/CLAUDIO CRUZ)

PETENIS peringkat tiga dunia Coco Gauff merasa lebih santai menjelang Australia Terbuka, bulan ini, setelah mencapai targetnya memenangi gelar Grand Slam saat remaja.

Petenis berusia 19 tahun itu menjuarai Amerika Serikat (AS) Terbuka, September lalu, dan mengatakan beban tidak ada lagi di pundaknya saat ia memulai musim 2024 di Auckland Classic, yang dimulai Senin (1/1), di mana ia merupakan juara bertahan.

"Saya merasa perlu menang sebagai remaja," kata Gauff, yang akan berusia 20 tahun pada Maret, di Auckland, dikutip dari AFP, Selasa (2/1).

Baca juga: Lakukan Comeback, Osaka Berusaha Lebih Santai

"Ketika saya memulainya, dengan Wimbledon dan segalanya, saya merasa saya perlu melakukannya."

"Bukan harapan dari tim saya, tapi fans dan orang-orang yang menonton pertandingan tersebut," lanjutnya.

Gauff muncul di Wimbledon pada 2019 saat berusia 15 tahun dan telah diprediksi sebagai juara Grand Slam masa depan setelah mencapai putaran keempat.

Baca juga: Swiatek Pastikan Polandia Tekuk Spanyol di United Cup

Empat tahun kemudian, ia bangkit dari ketertinggalan satu set di New York untuk mengalahkan Aryna Sabalenka 2-6, 6-3, dan 6-2, dan menjadi juara remaja AS pertama di turnamen tersebut setelah Serena Williams pada 1999.

"Perasaan yang saya rasakan pada match point itu sangat intens dan saya ingin terus mengejar perasaan itu," kata Gauff.

Dengan gelar Grand Slam pertamanya, Gauff mengatakan akan ada perasaan berbeda di Australia Terbuka, yang akan dimulai pada 14 Januari, yang seharusnya menjadi kesempatan terakhirnya untuk mencapai impian masa remajanya.

"Saya akan selalu memberikan tekanan pada diri saya sendiri. Saya ingin berusaha lebih keras dan saya tidak ingin hanya memenangi satu kemenangan," ujar Gauff.

Gauff mengatakan titik rendahnya pada 2023 terjadi ketika ia secara mengejutkan kalah dari Sofia Kenin di putaran pertama Wimbledon, namun kebangkitannya terjadi di AS Terbuka.

"Setelah Wimbledon, saya mencapai titik terendah dalam karier saya, kalah dalam pertandingan itu," kata Gauff.

"Belajar dari hal itu membantu saya terus maju dan saya rasa terkadang Anda memerlukan kemunduran untuk mendorong Anda maju."

"Bukan untuk membangunkan saya, karena saya merasa selalu terjaga, namun menyadarkan bahwa mungkin Anda harus mengurangi tekanan pada setiap pertandingan," imbuhnya.

Gauff akan menghadapi sesama petenis AS Claire Liu dalam pertandingan pembukaannya di Auckland, hari ini, Selasa (2/1). (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya