Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KEPALA Pelatih Ganda Putri Indonesia Eng Hian mengatakan pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti memetik pelajaran yang sangat berharga dari penampilan mereka di laga final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Denmark, Minggu (27/8).
"Saya harapkan dari pertandingan final hari ini, mereka bisa memetik banyak pelajaran. Juga harus mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama menghadapi ajang-ajang besar Kejuaraan Dunia dan di event-event besar lainnya," kata Eng Hian, dikutip dari keterangan resmi PBSI, Senin (28/8).
Eng Hian menilai performa Apri/Fadia dalam setahun terakhir memang menurun, namun, upaya mereka hingga bisa menjadi finalis Kejuaraan Dunia kali ini adalah titik balik yang penting untuk kembali ke performa terbaik.
Baca juga: Medali Perak Jadi Penyemangat Apriyani/Fadia
Adapun Apri/Fadia harus mengakui keunggulan dari unggulan pertama asal Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan dua gim langsung, 16-21 dan 12-21.
"Memang belum bisa juara, tetapi menjadi finalis Kejuaraan Dunia itu tetap pantas diapresiasi. Apa yang diraih Apri/Fadia di Kopenhagen tetaplah sebuah prestasi yang layak saya hargai," ujar Eng Hian.
Ia menilai, penampilan Apri/Fadia di final bukanlah sebuah antiklimaks, melainkan mereka tidak bisa keluar dari tekanan ganda putri nomor satu dunia.
Baca juga: Apri/Fadia Tegaskan Siap Tampil di Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
"Keduanya tidak bisa lepas dari tekanan lawan. Tidak bisa mengembangkan pola permainan terbaik. Tampak dari pukulan pengembalian bola, beberapa kali banyak membuat kesalahan sendiri," ujar pelatih.
Lebih lanjut, Eng Hian mengatakan Chen/Jia memang harus diakui begitu sarat pengalaman, memiliki prestasi dan penampilan yang konsisten sehingga membuatnya menjadi yang terbaik di sektor ganda putri dunia.
"Harapan saya sebelum bertanding, Apri/Fadia bisa meredam kekuatan lawan. Tetapi tampil di final kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia itu berbeda dan sangat berpengaruh terhadap penampilan Apri/Fadia," ucap dia.
"Pertandingan final Kejuaraan Dunia kali ini harus menjadi pembelajaran mereka ke depan. Bagaimana mereka berdua harus bisa me-manage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi di pertandingan partai final," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
TUNGGAL putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung pulang lebih cepat dari ajang Tiongkok Terbuka 2023.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berstatus unggulan pertama akan langsung bertemu finalis Kejuaraan Dunia 2023 asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
MEDALI perak diraih oleh ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, akhir pekan lalu di Denmark.
Apri/Febi menghajar Chen Qing Chen/Keng Shu Liang dua gim langsung 21-13 dan 21-19 di laga 32 besar Makau Terbuka.
PASANGAN ganda putri Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum menang di babak pertama Indonesia Terbuka 2025.
Dalam pertandingan putaran kedua Malaysia Masters, Kamis (22/5), Apriyani/Febi menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan.
Apriyani/Febi menang dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-19 atas pasangan Tiongkok Li Yi Jing/Luo Xu Min di putaran pertama Malaysia Masters.
Apriyani/Fadia baru kembali berpasangan saat turun di Orleans Masters pada 4-9 Maret 2025, setelah Apriyani absen hampir enam bulan karena cedera.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang di babak 32 besar All England 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved