Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PANITIA penyelenggara turnamen Wimbledon, Rabu (26/4) WIB mengatakan mereka akan menawarkan tambahan dukungan keuangan untuk Ukraina setelah mencabut larangan keikutsertaan bagi petenis Rusia dan Belarus di turnamen tenis Grand Slam tersebut.
All England Club, yang menjalankan turnamen tenis Grand Slam Wimbledon, Maret lalu, mengumumkan larangan yang diberlakukan pada 2022 tidak akan berlanjut setelah mereka kehilangan poin peringkat dan dihukum oleh WTA dan ATP dengan denda yang besar.
Petenis Rusia dan Belarus akan dapat mengikuti turnamen Grand Slam itu pada tahun ini, yang akan dimulai pada 3 Juli, sebagai atlet netral asalkan mereka mematuhi persyaratan tertentu, termasuk larangan menyatakan dukungan untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Petenis Rusia dan Belarus Bisa Ikut Grand Slam Wimbledon dengan Persyaratan Ketat
Dalam konferensi pers untuk mengumumkan rencana turnamen Wimbledon 2023, penyelenggara mengungkapkan dana sebesar 1 pound sterling dari setiap tiket yang terjual - diperkirakan totalnya bakal lebih dari 500.000 pound sterling (sekitar Rp9,4 miliar) - akan disumbangkan untuk Ukraina.
Pendanaan akan diberikan pada salah satu hari dalam turnamen untuk 1.000 pengungsi Ukraina.
Dua kamar hotel juga akan ditawarkan gratis bagi pemain Ukraina berikut fasilitas pelatihan sesi turnamen lapangan rumput musim panas itu.
Baca juga: Wimbledon akan Cabut Larangan Bermain bagi Petenis Rusia
Pemain Rusia dan Belarus bisa bertanding dalam tur tenis putra dan putri sebagai pemain netral, termasuk di Grand Slam lainnya.
Petenis Rusia Daniil Medvedev dan Andrey Rublev sama-sama berada di peringkat enam besar tunggal putra, sementara petenis nomor dua dunia putri Belarus Aryna Sabalenka memenangkan turnamen Grand Slam Australia Terbuka, awal tahun ini.
"Pengumuman kami dibuat bulan lalu setelah melalui pertimbangan yang cermat dan mendalam," kata ketua All England Club Ian Hewitt seperti dikutip AFP.
"Pada saat itu, kami menetapkan faktor-faktor yang menginformasikan keputusan kami dan penyebabnya, dengan mempertimbangkan semua keadaan, kami menganggap ini sebagai pengaturan yang tepat untuk Wimbledon tahun ini."
"Itu adalah keputusan yang sulit dan menantang, yang dibuat dengan dukungan penuh dari pemerintah Inggris kami dan badan-badan pemangku kepentingan internasional dalam tenis, tetapi tidak mengurangi kecaman total kami atas invasi ilegal Rusia ke Ukraina," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
UKRAINA melaporkan berhasil menembak jatuh 74 dari total 95 pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia. Moskow menyatakan pasukan pertahanannya menghancurkan 26 UAV Ukraina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir dalam parade militer di Beijing, Tiongkok, pekan depan.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Ukraina mengaku rusia telah menyerang kawasan industri timur Dnipropetrovsk.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved