Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno kembali menegaskan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan di induk cabang olahraga tenis meja Tanah Air.
Menurut dia yang ada ialah kepengurusan ganda karena KONI mengakui Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI).
Baca juga: PB PGI Siapkan Tujuh Pegolf untuk SEA Games 2023
"Jika kita taat azas dan hukum, KONI tidak perlu memaksakan kehendaknya dengan mengakui PB PTMSI yang ilegal itu. Dalam PP 16/2007 tentang Keolahragaan, Bagian Ketiga Organisasi, Pasal 47 ayat 4 secara tegas menyebutkan bahwa cabang olahraga atau induk organisasi cabang olahraga yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib menjadi anggota federasi olahraga internasional dan yang diakui di federasi internasional adalah PP PTMSI," kata Oegroseno dalam keterangannya yang diterima Media Indonesia, Sabtu (15/4).
Mantan Wakil Kapolri itu menganalogkan bahwa PP PTMSI dan PB PTMSI seperti dua mobil yang sama, namun hanya satu yang dilengkapi STNK.
Baca juga: Valentine Lonteng Janji Buat Kejutan di SEA Games 2023
Oegroseno mengatakan salah satu hal yang bisa menguatkan bahwa PP PTMSI satu-satunya organisasi tenis meja Indonesia yang diakui federasi internasional adalah adanya surat dari South East Asian Table Tennis Acociation (SEATTA) ditujukan langsung kepada dirinya.
Surat itu berisi tentang keikutsertaan atlet tenis meja Indonesia di SEA Games ke-32 Kamboja. PP PTMSI sendiri memang sudah mengirim entry by name melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ke panitia SEA Games 2023 (CAMSOC).
Sebelum mengirim entry by name itu, PP PTMSI seperti dikatakan Oegroseno, sudah melakukan prosedur yang diminta oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di antaranya adalah seleksi atlet yang diawali dengan tes fisik lengkap, review oleh KOI dua kali, data seragam kontingen, pendaftaran akreditasi, tes doping dan sudah diterima resmi oleh IADO. (Z-6)
Indonesia Open Gymnastics 2025 telah dimulai sejak 2 Juli 2025 dan mempertandingkan disiplin Trampolin dan Ritmik.
Penilaian terhadap potensi atlet tak melulu didasarkan pada raihan gelar, namun juga mempertimbangkan peluang mereka untuk berkembang.
Kabupaten Cianjur diharapkan juga bisa memiliki wartawan yang memiliki kompetensi khusus pada bidang olahraga.
Jakarta Martial Arts Extravaganza (JMAE) 2025, festival pertandingan dan atraksi dari tiga cabang olahraga, yaitu Wushu, Muay Thai, dan Pencak Silat akan digelar pada 30 April hingga 4 Mei.
Program ini merupakan langkah preventif penting untuk menjaga kesehatan atlet agar dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
KONI akan mendampingi Pergatsi dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Piring terbang akan tampil di SEA Games 2025 sebagai demonstration game.
Cabang olahraga tarik tambang berpeluang besar menyumbang medali untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2025, meski waktu persiapan tinggal lima bulan.
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved