Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Apriyani Jadikan Kegagalan Raih Gelar di Awal 2023 Sebagai Pelajaran

Basuki Eka Purnama
11/2/2023 04:30
Apriyani Jadikan Kegagalan Raih Gelar di Awal 2023 Sebagai Pelajaran
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Ramadhanti.(ANTARA/HO/Humas PBSI)

PEBULU tangkis ganda putri Apriyani Rahayu menyikapi hasil nirgelar dari tiga turnamen awal tahun sebagai media pembelajaran agar dapat bermain lebih baik dan konsisten untuk ajang-ajang selanjutnya.

Atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu menilai ia dan Siti Fadia Silva Ramadhanti masih harus bekerja keras agar bisa meraih target yang mereka harapkan dalam setiap turnamen.

"Memang semuanya proses, kami mau dapat medali atau tidak memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja. Kalau tidak dapat medali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan," kata Apri lewat pesan singkat, Jumat (10/2).

Baca juga: Indonesia Masters Jadi Pelajaran Apriyani/Fadia Untuk Kualifikasi Olimpiade 2024

Pada Januari 2023, Apri/Fadia mengikuti tiga turnamen yaitu Malaysia Terbuka (BWF Super 1000), India Terbuka (Super 750), dan Indonesia Masters (Super 500). Namun, dari ketiga turnamen tersebut, ganda putri peringkat ke-8 itu belum berhasil memboyong satu gelar pun.

Dari hasil tersebut, Apri/Fadia sudah berkonsultasi dengan pelatih untuk memperbaiki kekurangan mereka. 

Berdasarkan evaluasi, Apri memaparkan kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri menjadi poin yang perlu menjadi perhatian.

"Secara teknis paling kekuatan, terus pola permainan di lapangan bagaimana, sadari kesalahan ada di mana. Kami tidak spesifik apa saja kekurangannya, tapi sudah tahu masing-masing apa yang mesti ditingkatkan," papar Apri.

Berbeda dengan penampilan sebagai pasangan pada debut tahun lalu yang menciptakan dominasi kuat atas pasangan-pasangan papan atas, kini penampilan Apri/Fadia seakan sudah mampu diredam lawan-lawan mereka.

Apri pun mengonfirmasi pandangan tersebut dengan mengatakan lawan memang sudah mampu membaca kelemahan mereka sehingga kini lebih sulit menekuk lawan dengan dua gim langsung.

"Kalau soal tenaga, kami masih powerful, hanya lawan sudah tahu titik lemah kami di mana. Ketika kami baru dipasangkan terus juara, mereka sudah tahu kalau kami bagusnya di power. Tipe kami memang begitu," ungkap Apri.

Untuk menyiasati kebocoran tersebut, kini Apri dan Fadia terus berbenah dalam segi pola permainan yang lebih variatif. Tujuannya agar lawan tidak bisa dengan mudah membaca strategi di lapangan.

"Tapi memang butuh lebih variatif dan konsisten, semua butuh proses dan ya sudah kami menjalani saja," pungkas Apri. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya