Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS nomor satu dunia Iga Swiatek mengkritik badan tenis karena tidak mengatur kalender dengan lebih baik saat dia mengumumkan dirinya tidak dapat membela negaranya Polandia di final Piala Billie Jean King di Glasgow, November mendatang.
Piala Billie Jean King -- yang diselenggarakan oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) -- dimulai pada 8 November, sehari setelah final WTA akhir musim mencapai puncak di Fort Worth, Texas.
Swiatek mengunggah pernyataan di akun Instagram-nya, pekan lalu, yang menyebutkan setelah berdiskusi panjang dengan timnya, dia memutuskan untuk tidak bermain karena tidak baik bagi kesehatannya.
Baca juga: Glasgow Tuan Rumah Final Piala Billie Jean King 2022
"Saya tidak akan bisa bermain di Piala Billie Jean King di Glasgow," kata Swiatek. "Dan itu membuat aku sedih."
"Saya sangat menyesal, karena saya bermain untuk Polandia kapan pun memungkinkan dan saya selalu memberikan yang terbaik," lanjutnya.
Swiatek juga mengungkapkan kekecewaannya kepada badan tenis karena mengatur jadwal dengan kurang memperhatikan kondisi para pemain.
"Saya kecewa bahwa badan tenis tidak mencapai kesepakatan tentang sesuatu yang mendasar seperti kalender turnamen, memberi kami hanya satu hari untuk melakukan perjalanan keliling dunia dan mengubah zona waktu," kata petenis berusia 21 tahun itu.
Situasi ini tidak baik untuk kesehatan kita dan bisa menyebabkan cedera," imbuhnya.
Swiatek mengatakan dia akan membahas masalah penjadwalan dengan WTA dan ITF.
"Ini situasi sulit tidak hanya untuk pemain seperti saya, tetapi terutama untuk penggemar tenis yang mendukung olahraga kami," ujar Swiatek.
Polandia tergabung di Grup D bersama Rep Ceko dan Amerika Serikat.
Piala Billie Jean King mempertemukan 12 tim untuk berkompetisi pada 8-13 November dengan juara Rusia tidak dapat mempertahankan mahkota mereka karena dilarang berkompetisi di kompetisi ITF setelah invasi Moskow ke Ukraina. (Ant/OL-1)
Bagi Australia, kekalahan dari Swiss di laga final sangat menyakitkan. Pasalnya, setelah menjadi juara pada 1974, Australia sudah tampil di 10 laga final dan selalu kalah.
Kompetisi, yang dulu bernama Piala Fed itu, akan digelar di lapangan keras indoor di O2 Arena, Praha, pada 1-6 November.
Prancis, yang merupakan juara Piala Fed 2019 dan unggulan teratas itu, kini, harus menang melawan Rusia, Rabu (3/11), jika ingin lolos ke babak playoff.
Penampilan gemilang Gavrilova dan Sanders mengantarkan Australia sukses mengalahkan Belgia di laga Grup B Piala Billie Jean King.
Rusia mengalahkan Prancis 2-1 dan AS mengalahkan Spanyol 2-1 untuk meraih tiket ke semifinal versi baru Piala Fed itu.
Austtalia melaju ke semifinal Piala Billie Jean King setelah menag 2-0 atas Belarus sementara Swiss mengalahkan tuan rumah Rep Ceko 2-1.
Petenis Polandia berusia 20 tahun membuktikan dirinya layak dipandang sebagai fsvorit untuk menjadi juara di Prancis Terbuka setelah tampil impresif melawan Azarenka.
Petenis berusia 21 tahun itu memburu gelar ketiganya secara beruntun di Roma dan tanpa kesulitan mengalahkan Tsurenko.
Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek mendonasikan hadiah uang kepada lembaga non-profit yang menaungi kesehatan mental di Polandia.
Akibat mundurnya Osaka, petenis peringkat tiga dunia asal Belarus Aryna Sabalenka menjadi unggulan pertama.
Bencic, yang merupakan unggulan ke-11, mendapatkan momentum awal pada set kedua setelah break pada gim keempat saat Swiatek mengendur.
Ketiga petenis itu akan bergabung dengan Aryna Sabalenka, Barbora Krejcikova, Karolina Pliskova, dan Maria Sakkari, yang telah terlebih dahulu lolos di nomor tunggal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved