Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PEBULU tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengaku tidak kapok jika harus kembali meladeni peringkat satu dunia Viktor Axelsen, setelah keduanya tergabung dalam satu pool hasil undian nomor tunggal putra Kejuaraan Dunia 2022 yang dikeluarkan BWF, pekan lalu.
Ginting, yang tampil sebagai unggulan keenam, menempati pool atas bersama peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu dan berpeluang bertemu di babak perempat final jika sukses melewati tiga babak pendahuluan.
"Kalau soal bertemu Axelsen, pastinya saya mau fokus terlebih dulu melewati pertandingan satu per satu. Semua pemain punya peluang menang," kata Ginting, dikutip Senin (15/8).
Baca juga: Irwansyah Pastikan Tunggal Putra Siap Tampil di Kejuaraan Dunia
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu tidak mau berlarut-larut melongok catatan hitam berupa tujuh kekalahan beruntun yang dialami dari atlet asal Denmark itu, dengan tiga di antaranya terjadi kurang dari satu bulan di Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, dan Malaysia Terbuka.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Ginting tetap konsisten berlatih dan memperbaiki kekurangannya. Ginting yakin betul setiap peserta di Kejuaraan Dunia punya peluang yang sama untuk memboyong gelar juara.
"Saya motivasi sendiri, tidak mau memikirkan hasil-hasil sebelumnya. Pengalaman sebelumnya saya jadikan pelajaran, nanti di Tokyo pasti ada kesempatan dan peluang. Tinggal kesiapan saja mana yang lebih baik dan bisa tetap fokus," ujar Ginting.
Berulang kali ditundukkan Axelsen, membuat Ginting tahu betul kelebihan kompetitornya yang berasal dari Denmark itu. Ia pun menekankan kekuatan mental menjadi pangkal agar bisa mendulang kemenangan.
"Dia punya postur tubuh tinggi, jadi harus bawa strategi yang pas saat lawan dia. Dia bisa dominan seperti sekarang karena tahu dengan kelebihan dan kekurangannya, makanya sekarang bisa berbeda sekali dibandingkan dulu. Kalau lawan dia, saya harus siapkan mental dan siap capek," pungkas Ginting. (Ant/OL-1)
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
Anthony berkomitmen untuk memaksimalkan latihan demi mengembalikan performa terbaiknya jelang Kejuaraan Dunia.
Anthony Sinisuka Ginting mengaku belum bisa tampil maksimal, terutama dalam hal menerapkan strategi permainan.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
Jepang Terbuka kali ini bisa menjadi momen kebangkitan bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung.
Ajang dengan level BWF Super 750 ini akan dihelat pada 15-20 Juli 2025 di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved