Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
INDONESIA sukses mendominasi persaingan balap sepeda nomor MTB-Cross Country Olympic (XCO) putra dengan membawa pulang medali emas dan perak di SEA Games Hanoi, Vietnam.
Setidaknya ada dua faktor utama yang menjadi kunci sukses XCO putra Indonesia pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-31 tersebut.
Hal ini disampaikan sang pelatih Oki Raspati setibanya di Tanah Air dan mendapat sambutan hangat dari jajaran PB ISSI, Kemenpora, KOI, dan KONI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (19/5/2022).
Pertama, kata Oki, adalah pelatnas berkesinambungan. Meski SEA Games Vietnam sempat ada penundaan, PB ISSI tetap melanjutkan pelatnas hingga penyelenggaran bergulir.
Selain itu, atlet juga memiliki motivasi tinggi setelah pada SEA Games 2019 di Filipina belum berhasil meraih hasil terbaik. Mereka tak terganggu dengan adanya penundaan SEA Games Vietnam dan tetap fokus berlatih meningkatkan kemampuan.
"Kami mendapat target dari PB ISSI untuk mendapatkan emas. Kami berusaha dengan menjalankan sejumlah program. Bagaimana caranya agar prestasi atlet meningkat dari SEA Games sebelumnya di Filipina," kata Oki.
Kemudian kunci sukses kedua, PB ISSI selaku induk organisasi balap sepeda di Tanah Air memberikan fasilitas yang baik untuk atlet selama pelatnas. Dimana atlet mendapat perhatian lebih dengan adanya tim sports science, ahli gizi, masseur, dan tim pendukung lainnya.
"Sehingga kami bisa maksimal dalam mempersiapkan diri. Kami ada alat untuk mengukur kemampuan dan power atlet. Selama pandemi, kita ketahui tidak ada kompetisi. Kami siasati dengan tes dan selalu berlatih," ujar Oki menuturkan.
Pernyataan sang pelatih juga diamini Fanani dan Ihza. Mereka mengatakan dukungan PB ISSI sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan selama persiapan.
"Tidak ada masalah selama training camp (TC), karena tim support seperti fisik, ahli gizi, masseur, dan semua tim memberikan yang terbaik. Kami berterima kasih karena kami mendapat fasilitas yang bagus," ujar Fanani.
Lebih jauh, Oki juga mengungkapkan bahwa regenerasi atlet pada XCO terjaga.
Seperti diketahui, Fanani adalah atlet senior yang sukses menyabet medali emas SEA Games Vietnam usai mencatatkan waktu 1 jam 16,41 menit.
Sementara Ahza yang kini berusia 23 tahun adalah juniornya yang sudah mempu bersaing dengan finis di urutan kedua dengan 1 jam 19,14 menit atau terpaut 2 menit 33 detik dari Fanani.
"Lapis bawahnya juga masih ada dan Indonesia punya banyak potensi di XCO. Misalnya ada adik Fanani (Feri Yudoyono) yang masih junior dan yang lainnya," kata Oki.
Selain atlet putra, hal tersebut juga berlaku untuk sektor putri. Menurutnya, meski Sayu Bella Sukma Dewi belum mampu menyumbang medali SEA Games Vietnam setelah finis di urutan kelima dengan membukukan 1 jam 25,46 menit, potensi kedepan sangat bagus.
"Bella masih berusia 19 tahun. Perjalannya masih panjang. Selain itu ada juga atlet putri lainnya yang memiliki talenta," kata pelatih asal Jawa Barat tersebut.
Oki berharap prestasi atlet XCO Indonesia bisa terus meningkat. Salah satu cara untuk mencapainya adalah memperbanyak mengikuti kompetisi di level Asia dan bahkan dunia.
"Karena kami ingin dan optimistis atlet Indonesia mampu berasing di tingkat yang lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade," ujarnya.
Setelah SEA Games Vietnam, atlet akan rehat sejenak. Setelah itu, tambah Oki, mereka akan bersiap untuk menghadapi Kejuaraan Asia di Tajikistan yang dijadwalkan bergulir Juli.
"Pelatnas akan tetap berlanjut untuk persiapan Kejuaraan Asia. Selain itu juga ada Asian Games 2022 (Hangzhou, China) dan SEA Games 2023 di Kamboja. Kami akan mempersiapkan diri lagi," tutur Oki. (PBISSI/OL-13)
Baca Juga: Atlet Sulteng Peraih Medali Emas Dapat Bonus Rumah
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Pemerintah Vietnam memangkas 80.000 pegawai negeri dalam merampingkan birokasi dan efisiensi ekonomi.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Presiden AS Donald Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam.
Jelajahi Vietnam: sejarah, letak geografis, populasi, dan destinasi wisata menarik seperti Ha Long Bay dan Hanoi.
PEMERINTAH Vietnam tengah menggencarkan penindakan terhadap peredaran barang palsu. Ini menjadi upaya merespons tuduhan negara itu menjadi pusat produksi dan distribusi barang tiruan.
Desa Sejahtera Astra Pandeglang melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam, Minggu (31/5) pekan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved