Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PENGURUS Besar Esport Indonesia (PB ESI) terus mempersiapkan diri jelang kejuaraan multi event SEA Games Vietnam, yang dijadwalkan berlangsung pada 12-23 Mei 2022.
Sebanyak 128 atlet esport Indonesia dari 10 nomor pertandingan tengah mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) tahap I yang berlangsung sejak 1-10 Maret 2022, nantinya mereka akan dikerucutkan menjadi 66 orang untuk kemudian akan membela Merah-Putih di SEA Games Vietnam.
Berkaca dari SEA Games 2019 di Filipina, Ketua Badan Tim Nasional Esport Indonesia Ibnu Riza menyebut pihaknya percaya diri PB ESI akan menyumbangkan banyak medali untuk kontingen Indonesia, terlebih persiapan untuk SEA Games 2022 Vietnam jauh lebih baik dari edisi sebelumnya.
Baca juga: Jelang Piala Dunia Esports di Bali, Sandiaga Fasilitasi Pelatihan Atlet
Secara rinci PB ESI berharap pihaknya dapat meraih 5 medali emas dari 10 nomor pertandingan yang akan diikuti.
"Berkaca dari pengalaman tahun 2019, itu adalah esport pertama yang dipertandingkan di SEA Games. Saat itu persiapan kita juga belum terlalu matang dan pelatnas kita juga baru awal. Kita banyak pengalaman yang memang dipelajari dari situ," sebut Ibnu saat ditemui di Pelatnas PB ESI di Jeep Station Indonesia, Mega Mendung, Bogor, Senin (7/3).
"Kali ini berdasarkan arahan dari Ketua Umum dan Ketua Harian PB ESI, kita menyiapkan semua aspek untuk mempersiapkan atlet SEA Games terbaik, mulai dari nutrisi, mentalitas, psikologi, hingga fasilitas pelatihan dan akomodasi yang sangat-sangat lengkap," tuturnya.
"Makanya dengan hal-hal tersebut yang sudah kita persiakan dengan baik, kita sangat optimistis dapat meraih banyak medali di SEA Games Vietnam," imbuhnya.
Di sisi lain, untuk meraih hasil optimal pada gelaran SEA Games nanti, Manajer Timnas Esport Indonesia Erlangga Putra menyatakan PB ESI memiliki sejumlah kriteria untuk kontingen mereka.
Erlangga menyatakan mental dan fisik yang kuat menjadi hal terpenting yang harus dimiliki para atlet, karena menurutnya kedua hal tersebut memiliki pengaruh besar pada permainan pemain nantinya.
"Mental dan fisik itu salah satu aspek penting, karena pengalaman saya waktu ikut di Manila aspek mental dan fisik itu jauh lebih penting karena di sana kita akan benar-benar terkuras energi dan emosinya," sebut Erlangga.
"Jadi ketika kita kecapeaan secara fisik itu akan berpengaruh ke mental kita, dan kalau mental sudah terpengaruh akan membuat tidak maksimal permainannya," tutur Erlangga.
Jika melihat perjalanan kontingen esport Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina, dapat diketahui Indonesia hanya mampu meraih dua medali perak lewat nomor pertandingan Mobile Legands : Bang Bang dan Arena of Valor.
Pada edisi SEA Games tahun ini adapun 10 nomor pertandingan akan diikuti oleh PB ESI yakni PUBG Mobile (beregu), PUBG Mobile (Solo), Mobile Legends: Bang Bang, Fifa Online 4, Arena of Valor, Crossfire, Wild Rift (beregu putra), Wild Rift (beregu putri), League of Legends, dan Free Fire.(OL-5)
Para atlet itu akan diberangkatkan pada awal November setelah penyelenggaraan Kejuaraan Nasional Atletik di Solo, Jawa Tengah, akhir Agustus.
Sebelum berlaga di SEA Games, timnas futsal Indonesia akan melakukan persiapan terdekat, dengan mengikuti dua turnamen pada September mendatang.
Lawan berat Indonesia adalah Thailand dan Vietnam di SEA Games 2025.
Di SEA Games 2023 Kamboja, cabang taekwondo Indonesia menyumbangkan satu medali emas, empat perak, dan dua perunggu.
FISI memiliki satu atlet ice skating atau skater putri yang sedang melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Musim Dingin di Italia pada Februari 2026.
Selain deretan atlet legendaris, kepengurusan PB AI periode ini juga melibatkan sejumlah tokoh nasional.
Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Pelatih Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Marcos Sugiyama mengaku tidak peduli dengan Timnas Voli Putri U-21 Vietnam yang terbukti melakukan kecurangan dan didiskualifikasi.
Hukuman itu diberikan karena Vietnam terbukti menggunakan dua pemain berjenis kelamin pria.
Garuda Muda dinilai terlalu larut dalam menanggapi permainan lawan.
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 akan digelar pada bulan September di Sidoarjo.
Aksi Kim memperlambat tempo permainan sekaligus memengaruhi mental para pemain Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved