Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENGURUS Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) telah usai memilih 23 atlet untuk berlaga di SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam pada Mei mendatang.
Audisi dan seleksi nasional (seleknas) atlet taekwondo di Hotel Green Forrest Bogor, Jawa Barat telah berlangsung sejak 6 Desember lalu, dan resmi berakhir pada 12 Desember 2021.
Sebanyak 23 atlet yang terdiri dari 14 atlet putra dan 9 atlet putri diaudisi dan diseleksi secara ketat dengan parameter obyektif yang dilakukan oleh tim penilai. Untuk 10 atlet (lima putra dan lima putri) adalah yang saat ini masih menghuni atlet pelatnas. Sementara 13 atlet sisanya (sembilan atlet putra dan empat atlet putri) merupakan hasil 'talent scouting'.
Adapun tim penilai sendiri terdiri dari jajaran pelatih nasional, maupun tim penilai dari sisi psikologi, kesehatan maupun dari sisi fisik berbasis ‘sport science’.
“Hanya atlet berkualitas sesuai kualifikasi dan standar yang kita inginkan yang akan lolos dan akan berada dalam pelatnas taekwondo nanti,” ucap Ketua Umum PBTI Letjen TNI (Purn) M Thamrin Marzuki, dalam keterangannya, Sabtu (25/12).
“Salah satu yang mendasar dari kualitas atlet kita adalah pendeknya masa produktif atlet dan masalah elementer yang masih harus terus kita benahi bersama. Yakni masalah antropometri (fisik/postur) serta problem klasik, yakni masalah mentalitas dan minimnya visi bermain dan strategi bertanding atlet. Khusus persoalan mentalitas ini memang terkait dengan psikologi, ritme, dan pengalaman bertanding para atlet di ajang internasional.” lanjutnya.
Audisi dan seleknas ditutup oleh Ketum PBTI M Thamrin Marzuki didampingi oleh Kabid Binpres Yefi Triaji, Kabid Diklatbang, Fahmy Fachrezzy, dan Kabid Organisasi Brigjen TNI (Purn) Untung Waluyo. Serta hadir pula Ketua Pengprov Ti Jawa Tengah, Alex Haryanto.
Dalam sambutannya, Thamrin Marzuki merasa bangga sekaligus mengapresiasi antusiasme dan semangat para atlet dalam seleknas ini. Menurutnya hal itu jadi modal kuat bagi tim pelatnas taekwondo nantinya dalam menjalankan berbagai program latihan.
Selain itu, dirinya juga menjamin bahwa proses penilaian yang berlangsung selama proses seleknas dilaksanakan secara obyektif, adil, dan terukur.
Lebih lanjut, Thamrin juga menekankan agar atlet dan seluruh tim tetap fokus menjaga protokol kesehatan. Apalagi mengingat pandemi belum berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres), Yefi Triaji mengatakan bahwa hasil seleknas ini merupakan salah satu komitmen PBTI. Khususnya dalam menjaring atlet potensial dan berprestasi di PON XX Papua lalu.
Selanjutnya bagi para atlet yang lolos, mereka akan masuk menjadi bagian dari persiapan timnas taekwondo Indonesia menuju SEA Games 2022 mendatang.
“Kami akan menentukan dan mengumumkan hasilnya segera dalam waktu dekat. Yang penting pada prinsipnya, siapapun atlet yang terpilih adalah selain terbaik dari segi teknik, mereka yang terpilih adalah atlet yang siap dari segi fisik, mental, dan intelegensia,” terang Yefi.
"Proyeksi ke depan dengan sistem yang sudah kita bangun saat ini, semoga kita bisa mendapatkan atlet dengan masa produktif yang lebih panjang dari hasil program prestasi yang berorientasi pada olimpiade. Sesuai dengan roadmap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)," tambah Yefi.
Tentu menurutnya, program pengembangan atlet jangka panjang (Long Term Athlete Development Program) ini, bisa efektif berjalan jika proses pembinaan terstruktur dengan materi dan kompetensi kepelatihan yang baik. Serta didukung oleh sistem dan masifnya kompetisi yang berlangsung di tanah air.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan, Kepelatihan dan Pengembangan (Diklatbang) Fahmy Facherzzy, mengatakan bahwa tim sport science sudah bekerja dan mengevaluasi seluruh atlet. Hasilnya akan disampaikan kepada Ketua Umum.
Baca Juga: Prestasi di Kejuaraan Karate Asia Jadi Modal Hadapi SEA Games dan Asian Games
Intinya menurut Fahmy, selain aspek 'technical skill' yang dinilai oleh para pelatih adalah pengukuran kapasitas dan kinerja fisik atlet. Penilaian itu berdasarkan aspek physical (metabolisme tubuh, berat badan, kadar dan komposisi gizi, protein, lemak hingga mengukur kekuatan massa tulang). Selain itu ada pula kriteria 'genetic speed' dan keseimbangan.
Sementara untuk hasil kesehatan, psikotest, dan mentalitas bertanding serta intelegensia atlet akan dilaporkan oleh tim dokter pelatnas taekwondo.
Dikatakan Fahmi, secara umum hasil audisi dan seleknas ini, kondisi fisik tim hanya tinggal menyempurnakan performa atlet lewat program khusus.
“Diharapkan Februari 2022 nanti kondisi tim sudah ada progres, Maret 2022 akan dilakukan tes kembali. Namun teknik, taktik, dan strategi perlu mendapat perhatian khusus dari pelatih. Ini dilakukan untuk mengejar sisa empat bulan menjelang SEA Games Vietnam 2022.” ujar Fahmy. (OL-13)
Pada pemilihan pejabat yang dilakukan secara terbuka, biasanya pendaftar baru mendaftar menjelang penutupan pendaftaran.
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Anggota sekaligus Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY M Taufiq HZ mengatakan keenam calon harus menjalani tes kesehatan pada11-12 Juni mendatang.
Proses penetapan, lanjut dia akan mencakup seleksi administrasi, tes kesehatan, kunjungan, dan wawancara ke rumah calon murid baru.
Program SMMPTN-Barat yang pada tahun ini memasuki tahun sembilan menyiapkan kuota 993 prodi dari 28 PTN dengan jumlah 17.909 kursi calon mahasiswa.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Nika Kalila Master Swimming Championship diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ingin membuat kejuaraan renang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved