Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
INDONESIA berhasil meraih 11 medali di Kejuaraan Karate Asia yang berlangsung di Almaty, Kazahkstan, dengan kejuaraan yang berlangsung pada 18-22 Desember 2021.
Prestasi tersebut merupakan peningkatan dari Kejuaraan Asia edisi sebelumnya di 2019, di mana saat itu Indonesia membawa pulang tiga medali dari Uzbekistan.
Dua medali emas Indonesia tahun ini berhasil dipersembahkan lewat Muhammad Akio Zaiko yang turun di Kata kadet putra dan Hazel Ramadhan di Kata junior putra.
Raihan ini menempatkan Indonesia berada di posisi kedelapan klasemen akhir perolehan medali, dengan Iran keluar sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 14 medali emas, 10 perak, dan 15 perunggu, diikuti Kazakhstan di posisi kedua (11 emas, 8 perak, 13 perunggu) dan Jepang diposisi ketiga (8 emas, 1 perak, 1 perunggu)
Melihat Pencapaian skuad Merah-Putih, Sekertaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Raja Sapta Ervian mengaku gembira.
Raja Sapta Ervian menyatakan raihan ini menjadi modal bagus bagi Indonesia menatap kejuaraan multievent SEA Games Hanoi, Vietnam dan Asian Games Hangzhou, Tiongkok.
"Ini prestasi yang sangat baik. Kami memberikan apresiasi ke atlet dan pelatih. Ini juga jadi penilaian untuk lawan yang akan bertemu lagi di SEA Games dan Asian Games nanti yang jadi target prestasi PB FORKI," kata Ervian dalam keterangan resminya, Jumat (24/12).
Kejuaraan multievent SEA Games Hanoi, Vietnam, bakal berlangsung pada 12-23 Mei 2022. dimana Karate akan menjadi satu dari 40 cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Pada SEA Games Filipina 2019 lalu, pencapaian Indonesia dalam cabang olahraga Karate cukup gemilang, yang mana skuad Merah-Putih berhasil meraih dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Saat itu dua medali emas berhasil dipersembahkan oleh Ahmad Zigi Zaresta Yuda pada nomor kata putra dan Krisda Putri Aprilia untuk kata putri.
Pada SEA Games 2019, Indonesia berhasil posisi keempat dalam klasemen medali di cabor karate, di mana posisi pertama berhasil diraih Malaysia dengan 4 emas dan 4 perak.
Sementara itu di Asian Games, Indonesia akan memulai perjalanan mereka di Hangzhou pada 10-25 September 2022. (Rif/PB Forki/OL-09)
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Pelatnas untuk ajang multi cabang terdekat seperti SEA Games 2025 terus berjalan.
Pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan cabang-cabang olahraga agar bisa melakukan persiapan yang memadai untuk bisa meraih prestasi di Asian Games dan Olimpiade.
Di tingkat Asia, Indonesia telah berhasil mengamankan dua tempat, masing-masing untuk kategori putra dan putri, di ajang Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang.
Kejuaraan Asia di Maladewa itu menjadi batu loncatan bagi tim surfing Indonesia untuk tampil di Asian Games Aichi-Nagoya 2026.
Perbandingan antara upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi topik hangat di kalangan warganet Indonesia.
Indonesia bersama dengan sejumlah negara-negara Asia Tenggara telah mendorong adanya ekshibisi padel di gelaran SEA Games ataupun Asian Games mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved