Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Marcus Gideon Berharap Sanksi WADA dapat Cepat Diselesaikan

Rifaldi Putra Irianto
19/10/2021 15:54
Marcus Gideon Berharap Sanksi WADA dapat Cepat Diselesaikan
Marcus Fernaldi Gideon(ANTARA FOTO/Handout/Widya Amelia/Humas PP PBSI)

HARUS menunggu 19 tahun bagi Indonesia untuk bisa memboyong kembali Piala Thomas ke Bumi Pertiwi. Kemenangan Jonatan Christie atas Li Shi Feng membawa Indonesia bertambah perkasa sebagai negara penguasa kejuaraan bulutangkis beregu putra dunia.

Indonesia pun menjadi negara terbanyak merebut Piala Thomas. Sejak pertama kali tahun 1958 di Singapura lewat persembahan Tan Joe Hok dkk., hingga kini tim Garuda telah mengoleksi sebanyak 14 kali juara.

Kemenangan Indonesia 3-0 atas China di final Piala Thomas edisi 2020 yang diselenggarakan tahun 2021 ini sungguh melegakan bagi bangsa Indonesia yang belum pulih dari pandemi Covid-19. Keberhasilan ini bisa menjadi penambah semangat bagi bangsa Indonesia untuk terus semangat dan bangkit.

Namun sayang, euforia kemenangan Indonesia harus di nodai dengan tidak diizinkannya bendera Merah-Putih berkibar saat upacara pemenangan akhir pekan lalu Minggu (17/10). Menyusul Indonesia yang mendapat sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Baca juga: Menpora Yakin Polemik Sanksi WADA Segera Rampung

Mengomentari kejadian itu, pebulutangkis sektor Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon menyayangi sanksi yang diberikan WADA kepada Indonesia ia berharap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dan Pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Cukup sedih sih gk ada Bendera Merah-Putih. Mudah-mudahan masalah WADA cepat beres," ucap Marcus dalam keterangan resmi PBSI, Selasa (19/10).

Senada dengan Marcus, pebulutangkis Indonesia lainnya Fajar Alfian juga menyayangkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan dengan tidak dikibarkannya bendera Merah Putih perasaan senangnya sedikit berkurang.

"Kalau saya sih senang karena bisa juara namun ada sedikit kurangnya karena Bendera Merah Putih tidak berkibar. Tapi semua orang tau kalau PBSI juga adalah singkatan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Kita tetap membawa nama Indonesia," tutur Fajar.

Fajar juga berharap masalah tersebut dapat segera selesai, menyusul akan ada banyak event besar yang sudah menanti didepan.

"Yang jelas semoga masalah ini cepat selesai, karena kita berjuang buat Merah Putih. Apalagi di depan ada event besar seperti World Champion dan Asian Games, juga Thomas Cup tahun depan," tukasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik